Otoritas Bucha mengaku terpaksa membuat kuburan massal untuk memakamkan ratusan jenazah.
Ukraina menuduh pasukan Rusia sebagai pelaku pembantaian. Moskow membantah tuduhan tersebut, dan menegaskan bahwa semua itu adalah rekayasa "Ukraina."
"Kabar terbaru dari perang di Ukraina bukanlah sebuah harapan, melainkan kejahatan-kejahatan baru, seperti pembantaian di Bucha," kata Fransiskus, dikutip dari laman Nikkei Asia, Rabu, 6 April 2022.
"Kekejaman terus meningkat di sana, bahkan terhadap warga sipil, terhadap perempuan dan anak-anak. Hentikan perang! Letakkan senjata! Berhenti menebar kehancuran dan kematian," lanjutnya.
Selasa kemarin, Pemerintah Rusia menegaskan bahwa tuduhan bahwa Negeri Beruang Merah melakukan kejahatan perang di Bucha adalah sebuah "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan untuk mencoreng citra Moskow.
Berbicara melalui sambungan video di Dewan Keamanan PBB, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pasukan Rusia membunuh tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Zelensky menilai pasukan Rusia membunuh "hanya untuk kesenangan mereka."
Pidato Zelensky muncul sehari setelah dia mengunjungi pinggiran kota Kiev, Bucha, di mana gambar-gambar mengejutkan dari mayat-mayat di jalanan muncul selama akhir pekan.
Baca: Presiden Ukraina Sebut Pasukan Rusia Membunuh Demi Kesenangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News