Asap dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AFP)
Asap dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AFP)

Israel Sepakati Kerangka Gencatan Senjata, AS: Sekarang Tergantung Hamas

Willy Haryono • 03 Maret 2024 08:19
Washington: Israel pada dasarnya sudah mendukung kerangka usulan gencatan senjata di Jalur Gaza beserta kesepakatan pembebasan sandera, dan sekarang semuanya tergantung pada kelompok Hamas untuk menyetujuinya, kata seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) pada Sabtu kemarin. Pernyataan disampaikan sehari sebelum perundingan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata akan dilanjutkan di Mesir.
 
Mediator internasional telah bekerja selama berminggu-minggu untuk menengahi kesepakatan Israel-Hakmas guna menghentikan pertempuran sebelum bulan suci Ramadan yang dimulai pada 10 Maret mendatang.
 
Kesepakatan gencatan senjata dapat memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau ratusan ribu warga Palestina di Gaza utara, yang dikhawatirkan PBB terancam mengalami kelaparan.

"Pemerintah Israel kurang lebih telah menerima" usulan tersebut, yang mencakup gencatan senjata selama enam minggu serta pembebasan sandera yang dianggap rentan oleh Hamas, termasuk orang sakit, terluka, orang tua dan wanita," kata pejabat AS tersebut.
 
"Saat ini, keputusan ada di tangan Hamas, dan kami terus mendorong hal ini sekeras yang kami bisa," kata sambung dia, mengutip dari laman PBS News Hour, Minggu, 3 Maret 2024. Dia berbicara tanpa mau disebutkan namanya berdasarkan aturan dasar yang ditetapkan Gedung Putih kepada wartawan.
 
Otoritas Israel dan Hamas belum segera menanggapi permintaan komentar tersebut.

Bantuan Makanan untuk Gaza

Seorang pejabat senior Mesir mengatakan  bahwa mediator negaranya dan Qatar diperkirakan akan menerima respons dari Hamas selama pembicaraan di Kairo yang dijadwalkan dimulai hari Minggu ini. Pejabat tersebut juga berbicara tanpa menyebut nama karena tidak berwenang secara terbuka untuk membahas dialog tersebut.
 
Saat ini ratusan ribu orang berjuang untuk bertahan hidup di Gaza utara, yang menanggung beban konflik ketika Hamas melancarkan serangan kilat ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250. Seerangan balasan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 30.000 orang.
 
Pesawat militer AS memulai pengiriman ribuan makanan melalui udara ke Gaza, dan militer Yordania dan Mesir mengatakan mereka juga melakukan pengiriman udara.
 
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan bantuan udara seharusnya hanya menjadi upaya terakhir, dan sebaliknya mendesak pembukaan titik penyeberangan lain ke Gaza dan menghilangkan hambatan di beberapa perlintasan yang masih dibuka.
 
Baca juga:  Salah Ucap Lagi, Biden Malah Sebut 'Ukraina' Ketimbang 'Gaza'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan