Pada Minggu pagi waktu setempat, menjelang upacara peringatan di Athena, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis meminta pengampunan dari masyarakat.
"Sebagai perdana menteri, saya berutang kepada semua orang, tetapi terutama kepada kerabat korban, (untuk meminta) pengampunan," tulisnya dalam sebuah pesan di laman Facebook, dilansir dari AFP, Senin, 6 Maret 2023.
Ia menambahkan, dalam beberapa hari mendatang, menterinya akan mengumumkan langkah-langkah segera untuk meningkatkan keselamatan perkeretaapian.
Yunani juga akan meminta bantuan dan saran dari Komisi Eropa, serta pendanaan, untuk meningkatkan dan memodernisasi sistem kereta api negara tersebut.
Sementara itu, di stasiun Rapsani yang dekat dengan lokasi kecelakaan, masyarakat setempat meninggalkan anyelir merah putih dan menyalakan lilin di sepanjang rel.
Televisi Yunani menayangkan gambar-gambar mengerikan dari orang tua yang menangis menuntut informasi tentang anak-anak yang naik kereta dan mencaci pihak berwenang atas apa yang telah terjadi.
Ribuan demonstran yang marah - polisi memperkirakan jumlahnya mencapai 12.000 orang - berkumpul di lapangan terbuka besar di depan parlemen untuk menuntut pertanggungjawaban atas bencana tersebut. Beberapa pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan "Ganyang pemerintah pembunuh".
Jurnalis AFP melihat bentrokan kekerasan meletus antara polisi dan beberapa demonstran. Polisi mengatakan tujuh petugas terluka dan lima ditangkap setelah demonstran membakar tempat sampah dan melemparkan bom molotov.
Polisi menanggapi dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk membersihkan alun-alun.
Kecelakaan kereta penumpang dan barang terjadi di dekat pusat kota Larissa pada Selasa malam pekan lalu. Insiden ini menewaskan 57 orang dan puluhan lainnya terluka.
Baca juga: Polisi dan Pedemo Saling Serang dalam Protes Kecelakaan Kereta Yunani
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News