"Apa yang terus kami tegaskan, baik secara publik maupun pribadi, adalah bahwa segala jenis operasi di Rafah harus memikirkan lebih dari 1 juta orang yang berlindung di sana, dan memperhitungkan nyawa warga sipil yang tidak bersalah," tegas juru bicara Pentagon Sabrina Singh, dilansir dari Anadolu Agency pada Rabu, 27 Maret 2024.
"Jadi, apa yang kami katakan adalah, melanjutkan operasi ke Rafah adalah sebuah kesalahan jika korban jiwa tidak dipikirkan," sambungnya.
Pernyataan Singh disampaikan setelah Austin dan Menhan Israel, Yoav Gallant, bertemu di Pentagon. Keduanya menegaskan kepentingan bersama dalam mengalahkan kelompok pejaung PalestinaHamas.
Selain itu, Austin dan Gallant juga membahas pentingnya memprioritaskan warga sipil dan Rafah, serta situasi kemanusiaan mengerikan di Gaza dan ancaman terhadap keamanan regional.
"Menteri (Austin) menekankan bahwa AS dan Israel mempunyai keharusan moral dan kepentingan strategis bersama dalam melindungi warga sipil, dan menekankan bahwa serangan apa pun terhadap Rafah tidak boleh dilakukan tanpa rencana kredibel dan dapat dilaksanakan yang menjamin keselamatan dan dukungan kemanusiaan bagi warga sipil yang berlindung di sana," sebut Singh.
Perang Israel-Hamas
Austin juga mendesak Gallant untuk memperluas titik masuk bantuan kemanusiaan dan mengatasi tantangan distribusi di Gaza."Dia juga menegaskan kembali komitmen departemen untuk membangun koridor maritim sementara untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza," tutur Singh.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 32.400 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan balasan Israel, dan hampir 74.800 lainnya terluka. Serangan Israel juga mengakibatkan kehancuran massal dan memicu kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut data PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang pada Januari lalu mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Baca juga: Rusia Berharap Resolusi Gaza Dapat Cegah Serangan Israel ke Rafah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id