Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) menyambut kedatangan Menlu Korea Utara Choe Son-hui di Moskow, 16 Januari 2024. (Artem Geodakyan / POOL / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) menyambut kedatangan Menlu Korea Utara Choe Son-hui di Moskow, 16 Januari 2024. (Artem Geodakyan / POOL / AFP)

Apresiasi Persahabatan dengan Rusia, Menlu Korut Undang Putin Temui Kim Jong-un

Medcom • 17 Januari 2024 13:54
Moskow: Menteri Luar Negeri Korea Utara Cho Son-hui mengapresiasi hubungan persaudaraan dengan Rusia pada Selasa, 16 Januari 2024, saat mengadakan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow. Putin pun diundang pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk mengunjungi Pyongyang.
 
Menlu Korut Choe Son-hui dan Menlu Rusia Sergei Lavrov telah memberikan penjelasan kepada Putin mengenai hasil pembicaraan mereka, namun tidak ada rincian lebih lanjut saat ini. 
 
Sejak invasi Ukraina tahun 2022, Putin memperdalam hubungan dengan Korea Utara. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sejak saat itu mengutuk pengiriman rudal Korea Utara ke Rusia yang digunakan untuk memerangi Ukraina.

Baik Rusia maupun Korea Utara kecaman AS tersebut. Secara terbuka, Moskow menyatakan untuk mengembangkan hubungan dengan negara manapun sesuai keinginan. Kerja sama Moskow dengan Pyongyang disebut sesuai dengan perjanjian internasional.
 
Dalam pembicaraan dengan Lavrov, Choe memuji kemajuan implementasi kesepakatan yang dicapai selama kunjungan Kim ke Rusia pada September lalu. 
 
"Fakta bahwa kini para menteri luar negeri kedua negara sering bertemu dan mempererat hubungan persahabatan merupakan bukti lebih lanjut bahwa hubungan persahabatan Korea-Rusia, dengan sejarah persahabatan dan tradisi yang panjang, dengan penuh semangat bergerak maju sesuai dengan rencana kedua negara," kata Choe dilansir dari Asia One  pada Rabu, 17 Januari 2024.
 
Lavrov mengunjungi Korea Utara pada Oktober lalu, mengatakan bahwa diskusi akan mencakup situasi di Semenanjung Korea. Ia juga memperingatkan Amerika Serikat agar tidak membuat ancaman yang dianggapnya tidak akan mencapai banyak hal.

Rencana Kunjungan Putin

Terkait rencana kunjungan Putin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa hal itu ada dalam agenda dengan undangan saat ini.
 
"Mengenai kunjungan Putin, ya, itu ada dalam agenda – ada undangan saat ini dan Putin pasti akan menggunakannya pada waktu yang tepat, tentu saja dengan persetujuan kedua pihak,” kata Peskov kepada wartawan. 
 
Rusia berupaya mempublikasikan kebangkitan hubungannya dengan Korea Utara. Utamanya dalam aspek militer. Hubungan tersebut telah terbentuk pada tahun 1948 dengan dukungan Uni Soviet. 
 
Putin melihat hubungan ini sebagai cara untuk mendukung upayanya di Ukraina. Sementara Kim melihat Rusia sebagai sekutu dengan simpanan teknologi da kekuatan militer yang diperlukan untuk melawan provokasi AS. 
 
Korut membantu mengamankan pasokan artileri yang dalam untuk perang Ukraina. Rusia adalah sekutu kekuatan besar dengan simpanan teknologi rudal, militer, ruang angkasa, dan nuklir yang canggih.
 
Keduanya juga telah membahas kemungkinan kerja sama di bidang ruang angkasa dan teknologi nuklir pada September 2023. Putin menjanjikan Pyongyang satelit dan kedua pemimpin tersebut mendiskusikan pengiriman kosmonot Korea Utara ke luar angkasa.
 
Putin mengambil alih jabatan presiden dari Boris Yeltsin pada hari terakhir tahun 1999. Putin terakhir mengunjungi Pyongyang pada tahun 2000 untuk bertemu dengan Kim Jong Il, ayah Kim Jong-un. (Atika Pusagawanti)
 
Baca juga:  Korea Utara dan Rusia Sepakat Bersatu dan Menentang Imperialisme AS
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan