Gempa mengguncang Haiti pada Sabtu pekan kemarin, dengan episentrum berkisar 160 kilometer dari ibu kota Port-au-Prince.
Sejumlah rumah sakit di Haiti berjuang menangani korban luka, yang jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari. Situasi terkini diperburuk kedatangan Badai Tropis Grace yang membawa hujan deras dan angin kencang.
Dilansir dari laman DW, Selasa,17 Agustus 2021, Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dapat mengguyur sejumlah wilayah di Haiti. Selasa kemarin, hujan terpantau turun di kota Les Cayes dan Port-au-Prince.
Banyak pasien luka gempa dirawat di area luar rumah sakit. Namun karena kedatangan gempa Haiti, mereka semua terpaksa dipindahkan ke dalam ruangan, yang membuat seisi rumah sakit menjadi penuh sesak.
Salah satu agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF, mengatakan bahwa lebih dari satu juta anak-anak telah terkena dampak gempa di Haiti.
"Banyak keluarga Haiti kehilangan segalanya akibat gempa ini," tutur Bruno Maes, perwakilan UNICEF di Haiti.
"Saat ini, sekitar setengah juta anak-anak di Haiti memiliki akses terbatas, atau bahkan tidak sama sekali, terhadap tempat berteduh, air bersih, layanan kesehatan, dan nutrisi," sambungnya.
PBB mengaku telah mengalokasikan dana sebesar USD8 juta untuk menyalurkan layanan kesehatan, air bersih, tempat penampunan, dan sanitasi bagi korban gempa Haiti.
Baca: Kemenlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Haiti
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News