Mengutip laman The Globe and Mail, tidak ada yang terluka dari peristiwa penembakan, yang terdengar di daerah Zubin Potok, kata Angkatan Bersenjata Kosovo atau KFOR. KFOR, yang merupakan pasukan penjaga perdamaian pimpinan NATO di Kosovo, tidak menyebutkan dari mana tembakan itu berasal.
Sekitar 3.760 tentara NATO menjaga perdamaian yang rapuh antara Kosovo dan Serbia. Warga etnis Serbia, berjumlah sekitar 50.000 di utara Kosovo, telah membuat barikade setelah polisi menangkap seorang mantan polisi Serbia atas tuduhan menyerang aparat pada 10 Desember lalu.
Warga Serbia setempat, yang tidak mengakui status negara Kosovo, bersedia mencabut barikade asalkan petugas yang ditangkap, dibebaskan. Pemerintah Kosovo telah meminta KFOR, yang berperan netral, untuk segera menyingkirkan barikade.
Wali Kota etnis Serbia di kota utara Kosovo, bersama dengan hakim lokal dan sekitar 600 petugas polisi, mengundurkan diri bulan lalu. Langkah itu diambil sebagai bentuk protes atas keputusan pemerintah Kosovo untuk mengganti pelat nomor kenadraan versi Serbia dengan yang dirilis oleh Kosovo.
Kosovo, yang sebagian besarnya dihuni warga etnis Albania, berpisah dari Serbia di tahun 1999 dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008. Namun Serbia tidak mengakui kemerdekaan itu, dan memandang Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya.
Ketegangan antar keduanya meningkat bulan lalu, setelah Kosovo berencana mewajibkan etnis Serbia untuk mengganti pelat nomor kendaraan mereka. Ketegangan serupa terjadi tahun lalu.
Kontroversi seputar pelat nomor kendaraan membuat etnis Serbia di Kosovo mundur dari semua institusi sentral dan lokal. Namun akhir bulan lalu, sebuah kesepakatan tercapai untuk mengakhiri konflik.
Namun ketegangan terjadi lagi bulan ini, setelah unit polisi Kosovo dekat kota-kota di utara ditembaki senjata api. (Mustafidhotul Ummah)
Baca: Bersitegang Lagi, Serbia Berencana Kirim Pasukan ke Kosovo
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News