Polisi Myanmar mengejar massa pedemo penentang kudeta militer. Foto: AFP
Polisi Myanmar mengejar massa pedemo penentang kudeta militer. Foto: AFP

AS Terkejut dengan Skala Kekerasan yang Dilakukan Militer Myanmar

Fajar Nugraha • 04 Maret 2021 14:55
Washington: Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya terkejut dengan tindakan keras militer Myanmar terhadap demonstrasi anti-kudeta massal. Negeri Paman Sam pun menyerukan persatuan di seluruh dunia untuk mendorong pertanggungjawaban.
 
Baca: PBB: Hari Paling Berdarah di Myanmar saat 38 Orang Tewas dalam Protes.
 
"Kami terkejut dan muak melihat kekerasan mengerikan yang dilakukan terhadap rakyat Myanmar atas seruan damai mereka untuk memulihkan pemerintahan sipil," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price pada konferensi pers, seperti dikutip AFP, Kamis 4 Maret 2021.

“Pemerintah AS menyerukan semua negara untuk berbicara dengan satu suara untuk mengutuk kekerasan brutal oleh militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri,” tegasnya.
 
Price juga meminta komunitas internasional untuk mendesak pertanggungjawaban atas tindakan militer yang telah menyebabkan hilangnya nyawa begitu banyak orang di Myanmar.
 
Sebelumnya utusan khusus PBB untuk Myanmar mengatakan tanggapan kekerasan militer telah menyebabkan kematian 38 orang pada Rabu. Jumlah korban itu menandai hari paling mematikan sejak junta mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari.
 
Christine Schraner Burgener mengatakan kepada wartawan selama konferensi pers virtual bahwa pembunuhan tersebut telah meningkatkan jumlah total korban tewas akibat bentrokan menjadi lebih dari 50. Sementara banyak lainnya terluka di tengah demonstrasi massa yang sedang berlangsung menentang perebutan kekuasaan militer.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan