Kabar disampaikan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada awak media dalam sebuah konferensi pers rutin pada Jumat kemarin.
"(Menutup penjara Guantanamo) adalah target dan tujuan kami," kata Psaki, dikutip dari laman CGTN pada Sabtu, 13 Februari 2021. Psaki mengatakan pihaknya bekerja melalui Dewan Keamanan Nasional untuk "memeriksa kondisi terkini yang kami warisi dari pemerintahan terdahulu."
Dalam kampanye kepresidenan pada 2016, Donald Trump mengekspresikan kesediaannya untuk mempertahankan penjara Guantanamo dan "mengisinya dengan banyak penjahat." Trump pun menepati janjinya dan terus mempertahankan penjara Guantanamo.
Baca: Trump Anggap Penjara Guantanamo Tak Perlu Ditutup
Sejumlah narapidana di Guantanamo dijanjikan bebas saat AS dipimpin Barack Obama. Obama juga bertekad menutup penjara Guantanamo, namun berakhir gagal karena tak dapat mencapai kompromi dengan Kongres AS. Kala itu, Biden adalah wakil presiden AS.
Penjara Guantanamo mengakomodasi narapidana terkait "perang melawan teror" yang dilancarkan AS. Salah satu narapidana di Guantanamo adalah Khaled Sheikh Mohammed, otak di balik serangan 9/11.
Saat ini penjara Guantanamo masih menampung sekitar 40 narapidana, termasuk 26 individu yang dinilai terlalu berbahaya untuk dibebaskan. Proses hukum terhadap 26 narapidana tersebut tersendat karena kasus mereka relatif kompleks.
Setelah peristiwa 9/11, militer AS di bawah kepemimpinan presiden George W. Bush membangun penjara Guantanamo di ujung timur Kuba. Guantanamo adalah pulau kecil yang disewa AS dari Kuba sejak 1903.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News