Obama memang berencana untuk menutup penjara Guantanamo sebelum masa jabatannya berakhir.
"Seharusnya tak ada tahanan yang boleh keluar dari Guantanamo. Itu sangat berbahaya. Para tahanan itu sangat berbahaya," tulis Trump di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip AFP, Rabu (4/1/2017).
Trump berpendapat, ketika tahanan dipindahkan, risiko kaburnya tahanan menjadi semakin besar. Walaupun, ia percaya dengan kemampuan para petugas penjara Guantanamo.
Kabarnya, pemerintahan Obama akan terus mendesak penutupan penjara Guantanamo, bahkan setelah Trump dilantik pada 20 Januari mendatang.
Sebelumnya, pemerintahan Obama telah mengirim 15 tahanan Guantanamo ke Uni Emirat Arab. Ini merupakan transfer tahanan Guantanamo terbesar selama AS dipimpin Obama.
Mantan Presiden AS George W. Bush membuka penjara itu untuk menahan tersangka teror asing setelah serangan 11 September 2001 di AS.
Sebagian besar penghuni Guantanamo ditahan tanpa dikenakan tuduhan ataupun diproses pengadilan selama lebih dari satu dekade.
Saat ini, ada 59 tahanan yang masih mendekam di penjara Guantanamo. Penjara ini terletak di dalam pangkalan angkatan laut Amerika di tenggara Kuba.
Penjara tersebut kebanyakan dihuni oleh para tersangka teroris, termasuk seorang WNI yaitu Hambali. Ia adalah pemimpin kelompok ekstremis Asia Tenggara Jemaah Islamiyah. Kelompok ini diduga melakukan serangkaian pengeboman di Indonesia, termasuk Bom Bali pada 2002.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News