Menjawab pertanyaan awak media di Delaware, Biden menilai rencana Trump untuk tidak hadir dalam acara inaugurasi di Washington DC merupakan "satu dari sedikit hal yang saya dan dia sepakati bersama."
"Merupakan hal yang baik jika dia memutuskan untuk tidak datang," kata Biden.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menyebut sikap Trump yang telah memicu kekacauan di Gedung Capitol pada Rabu kemarin merupakan tindakan yang benar-benar sudah tidak dapat ditolerir oleh siapapun.
"Dia bahkan sudah jauh melampaui ekspektasi terburuk saya tentang dirinya. Dia adalah tokoh yang telah mempermalukan negara ini," lanjut Biden, dikutip dari laman Politico pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Dalam satu dari dua cuitan terakhirnya di Twitter, Trump menegaskan bahwa dirinya tidak akan datang ke acara pelantikan Biden.
"Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan pergi ke Inaugurasi pada 20 Januari," tulis Trump di Twitter. Tak lama setelahnya, Twitter memutuskan menutup permanen akun Trump atas pertimbangan "potensi terjadinya hasutan aksi kekerasan lebih lanjut."
Baca: Twitter Tutup Permanen Akun Trump
Satu cuitan Trump lainnya sebelum penutupan akunnya secara permanen adalah, "75 juta Patriot Amerika yang memilih saya akan memiliki suara besar untuk masa mendatang. Mereka sama sekali tidak boleh diperlakukan buruk dalam bentuk apapun."
Menurut Twitter, ungkapan Trump tersebut mengindikasikan bahwa petahana "tidak berencana memfasilitasi transisi pemerintahan secara damai."
Sejak 1869, belum pernah ada satu presiden pun di AS yang tidak hadir dalam pelantikan penerusnya. Kehadiran presiden di hari pelantikan merupakan sebuah seremoni yang menyimbolkan transfer kekuasaan secara damai.
(WIL)