Anak pengungsi Afghanistan hendak menaikkan barang bawaannya ke sebuah bus di Dulles, Virginia, AS, 27 Agustus 2021. (Olivier DOULIERY / AFP)
Anak pengungsi Afghanistan hendak menaikkan barang bawaannya ke sebuah bus di Dulles, Virginia, AS, 27 Agustus 2021. (Olivier DOULIERY / AFP)

Makan Jamur Beracun, Dua Bocah Pengungsi Afghanistan Meninggal

Marcheilla Ariesta • 04 September 2021 17:02
Warsawa: Bocah pengungsi Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul ke Polandia meninggal setelah makan sup mengandung jamur beracun. Adiknya juga meninggal karena mengonsumsi makanan yang sama pada Kamis lalu.
 
Bocah enam tahun itu menerima transplantasi hati darurat untuk mengeluarkan racun dari jamur. Namun, dokter tidak dapat menyelamatkannya.
 
Adiknya meninggal pada Kamis lalu di rumah sakit anak-anak Polandia di Warsawa. Sementara kakak perempuan bocah tersebut sudah dipulangkan dari rumah sakit dan dalam kondisi baik.

Dilansir dari The Guardian, Sabtu, 4 September 2021, dokter mengatakan dosis racun tidak terlalu berpengaruh pada orang dewasa karena massa tubuh yang lebih besar.
 
Keluarga bocah tersebut merupakan salah satu masyarakat lokal Afghanistan yang ikut dievakuasi dari Kabul ke Polandia. Keluarga tersebut terdiri dari dua orang dewasa dan empat anak. Diduga, mereka memasak sup dengan jamur beracun yang diambil dari hutan dekat Warsawa, tempat mereka menjalani karantina wajib.
 
"Penyelidikan sedang dilakukan. Jaksa tengah menanyai staf pusat karantina mengenai peristiwa tersebut," kata juru bicara kantor kejaksaan Warsawa, Aleksandra Skrzyniarz.
 
"Penyelidikan dapat mengarah pada kemungkinan tuntutan pidana atas kelalaian dan paparan yang tidak disengaja dengan ancaman hukuman terkait hilangnya kesehatan atau nyawa," imbuh dia.
 
Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski menuturkan, kasus keracunan ini merupakan sebuah tragedi. Namun menurutnya, tragedi semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi jika tidak ada faktor kelalaian di pusat karantina.
 
Baca:  Ribuan Warga Afghanistan Tiba di Bandara Amerika Serikat
 
Otoritas Swedia membantah spekulasi media bahwa jatah makanan di pusat karantina relatif minim sehingga para pengungsi harus mencari makanan sendiri di hutan.
 
Polandia mengevakuasi keluarga itu bulan lalu atas permintaan Inggris setelah kelompok Taliban mengambil alih Afghanistan. Sang ayah pernah bekerja untuk militer Inggris.
 
Dalam insiden terpisah di pusat karantina berbeda dekat Warsawa, empat pria Afghanistan dirawat di rumah sakit setelah makan jamur beracun.
 
Sebanyak 1.300 jenis jamur ditemukan di Polandia, dan sekitar 200 di antaranya beracun. Jamur topi kematian, salah satu yang paling beracun di dunia, sangat mirip dengan jamur payung Polandia yang dapat dimakan.
 
Jamur di Eropa sering kali berbeda dengan jamur di negara asal pendatang baru. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat sejumlah kasus keracunan jamur jenis lain di Jerman dan negara-negara lainnya.
 
Pada 2017, dua anak dari keluarga pengungsi Kongo meninggal, dan sembilan lainnya dirawat di rumah sakit setelah makan jamur beracun di Denmark.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan