Vaksin akan didistribusikan ke sekitar 100 negara berpenghasilan rendah melalui program COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"GAVI, Aliansi Vaksin, hari ini menyambut baik keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk pengadaan 500 juta dosis vaksin covid-19 atas melalui fasilitas Covax," kata organisasi itu, Kamis.
Setelah 200 juta dosis pertama didistribusikan tahun ini, 300 juta sisanya akan dikirim pada paruh pertama 2022.
"Kami adalah bangsa yang penuh dengan orang-orang bertindak pada saat dibutuhkan untuk membantu sesama manusia, baik di dalam maupun di luar negeri," ucap Biden.
"Kami tidak sempurna tapi kami bertindak,” tegasnya.
Dia mengatakan sumbangan vaksin akan "tanpa pamrih", sebuah pukulan nyata di Rusia dan Tiongkok, yang telah menyumbangkan vaksin secara internasional tetapi dengan ketentuan politik atau ekonomi.
"Kami tidak akan meminta bantuan sebagai imbalan; kami hanya ingin menyelamatkan nyawa, untuk mengakhiri pandemi ini," tutur Biden.
Pengumumannya dikeluarkan sebelum KTT G7 di Cornwall, di mana negara-negara sekutu akan mengumumkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memerangi pandemi.
Para pemimpin Eropa di konferensi tersebut kemungkinan akan menandatangani janji untuk mengirimkan 1 miliar dosis vaksin pada akhir tahun depan. COVAX hingga saat ini memiliki kekurangan dana, dan dosis vaksin untuk Juni dan Juli.
Beberapa ilmuwan menyarankan dunia akan membutuhkan lebih dari 10 miliar vaksin untuk mengekang pandemi.
"Dunia membutuhkan manufaktur baru yang mendesak untuk menghasilkan miliaran dosis lebih banyak dalam setahun, bukan hanya komitmen untuk membeli pasokan yang tidak memadai yang direncanakan," Peter Maybarduk, direktur Public Citizen, mentweet sebagai tanggapan atas pengumuman Biden.