"Unit perumahan baru akan menjadi hambatan tambahan untuk solusi dua negara," kata mereka, dilansir dari Barrons, Sabtu, 14 Mei 2022.
Negara Eropa yang membuat pernyataan bersama ini adalah Prancis, Belgia, Denmark, Finlandia, Polandia, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Spanyol, dan Swedia.
"Pemukiman Israel jelas melanggar hukum internasional dan menghalangi perdamaian yang adil, abadi dan komprehensif antara Israel dan Palestina," tambah mereka.
Israel memajukan rencana pada Kamis untuk 4.427 unit rumah bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, kata sebuah organisasi non-pemerintah Israel.
Baca juga: Satu Suara, DK PBB Kutuk Pembunuhan Jurnalis Palestina
"Komite perencanaan tinggi Administrasi Sipil memberikan persetujuan akhir untuk 2.791 unit dan dukungan awal untuk 1.636 unit lainnya," kata Peace Now, sebuah organisasi yang memantau pembangunan pemukiman Israel.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem timur dari Yordania pada 1967. Sejak itu, hampir 700.000 orang Israel telah pindah ke permukiman yang dianggap ilegal oleh sebagian besar masyarakat internasional.
Rencana perumahan tersebar di sebagian besar Tepi Barat yang dikenal sebagai Area C, di mana Israel menjalankan kontrol militer dan perencanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News