Sebelum ke Kiev, PM Albanese melakukan tur di kota Bucha dan Irpin. Ia mengatakan kerusakan yang ia lihat di kedua kota tersebut sebagai sebuah "kejahatan perang."
Dikutip dari BBC, Senin, 4 Juli 2022, Tambahan paket bantuan dari Australia untuk Ukraina meliputi sejumlah pesawat nirawak (drone) dan 34 kendaraan lapis baja.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
PM Albanese juga mengumumkan sanksi dan larangan perjalanan terhadap tambahan 16 menteri dan oligarki Rusia. Tidak hanya itu, Australia juga mengakhiri impor emas batangan Rusia.
Ia mengaku melihat langsung "kehancuran dan trauma" yang dirasakan Ukraina dalam kunjungannya kali ini.
Ribuan warga Ukraina tewas dan sejumlah kota di negara tersebut hancur sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari. Di Bucha, PM Albanese menyalakan sebuah lilin untuk mengenang warga sipil yang dimakamkan di kuburan massal.
Sementara dalam tur di Irpin, ia mendeskripsikan apa yang dilihatnya sebagai sebuah "kehancuran."
"Di sini sudah jelas pernah ada sebuah bangunan hunian warga," kata PM Albanese, menunjuk ke arah gedung yang hancur terkena serangan di Irpin.
"Satu bangunan lain ada di belakangnya, hancur berantakan. Ini adalah kejahatan perang," sambungnya.
Dalam sebuah konferensi pers di istana kepresidenan di Kiev, PM Albanese mengatakan bahwa Australia akan mendukung Ukraina "selama mungkin." Tambahan bantuan menjadikan total yang sudah diberikan Australia kepada Ukraina berkisar USD390 juta.
Australia juga mempertimbangkan untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Ukraina, seperti yang sudah dilakukan beberapa negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Ia adalah satu dari sejumlah pemimpin global yang mengunjungi Ukraina sejak awal invasi.
Baca: Lawatan Sukses Presiden Jokowi Atasi Krisis Pangan Dunia