Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Senator Bob Menendez, mengatakan bahwa jika Rusia menginvasi Ukraina, maka legislator ingin Moskow menerima sanksi terberat yang belum pernah dijatuhkan selama ini.
Sanksi semacam itu dapat dikenakan kepada sejumlah bank Rusia, yang berpotensi memukul perekonomian Negeri Beruang Merah. Di waktu bersamaan, AS juga membuka ruang untuk menyalurkan lebih banyak bantuan kepada militer Ukraina.
Serangkaian sanksi yang sedang dipertimbangkan AS saat ini diyakini akan lebih kuat dari yang sebelumnya dijatuhkan setelah Rusia menganeksasi Krimea di tahun 2014. Sejumlah pejabat AS menilai sanksi terkait Krimea kurang efektif dalam menghukum Rusia.
Mengenai situasi saat ini, Menendez mewacanakan penjatuhan sanksi di fase awal, bahkan sebelum Rusia menginvasi Rusia.
"Ada beberapa sanksi yang bisa dijatuhkan di awal karena apa yang sudah dilakukan Rusia, seperti melancarkan serangan siber kepada Ukraina, operasi-operasi palsu dan upaya menggoyang pemerintahan Ukraina dari dalam," sebut Menendez.
Sementara itu di New York, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Linda Thomas Greenfield mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB akan menekan Rusia dengan keras pada Senin ini, untuk mendiskusikan penumpukan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.
"Suara kami bersatu dalam menyerukan Rusia untuk menjelaskan apa maksud dari tindakan mereka," kata dubes Greenfield, merujuk pada AS dan anggota lainnya di DK PBB.
"Kami akan duduk bersama di dalam ruangan dan mendengar penjelasan mereka. Tapi perhatian kami tidak akan teralihkan oleh propaganda mereka," sambungnya.
Sebelumnya dalam wawancara di CBS, Dubes Ukraina untuk AS Oksana Markarova mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berpotensi menyerang negara-negara lain jika pada akhirnya memutuskan menginvasi Kiev.
"Jika Ukraina diserang Rusia, tentu saja mereka tidak akan berhenti di negara kami," sebut Markarova.
Baca: Dubes Ukraina: Tak Ada Negara yang Aman Jika Rusia Menginvasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News