Meski tidak bersuara mengenai pembunuhan Floyd, Trump justru memiliki waktu menulis Tweet mengenai teori konspirasi ‘Obamagate’. Dia juga menyerang Twitter yang memeriksa fakta serangannya mengenai pemungutan suara melalui surat.
Baca: Empat Polisi AS Dipecat atas Kematian Pria Kulit Hitam.
George Floyd meninggal setelah memohon hidupnya ketika ia tidak bisa bernapas, di saat seorang anggota polisi kulit putih mencekiknya dengan lutut di leher. Meskipun hampir dua hari telah berlalu sejak rekaman video mengenai Floyd muncul, Trump belum membuat komentar.
Kecaman datang calon presiden dari Partai Demokrat 2020 Joe Biden . Biden menuntut penyelidikan federal yang menyeluruh atas insiden yang memicu protes besar dan seruan nasional untuk keadilan.
"George Floyd pantas mendapatkan yang lebih baik dan keluarganya layak mendapatkan keadilan. Kehidupannya penting," tulis Biden dalam Twitter, seperti dikutip AFP, Kamis, 28 Mei 2020, saat para demonstran diserang oleh polisi di jalan-jalan Minneapolis.
"Aku bersyukur atas tindakan cepat di Minneapolis untuk memecat para petugas yang terlibat. Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mengerikan mereka. FBI harus melakukan penyelidikan menyeluruh,” tegas Biden.
Tuntutan Biden untuk penyelidikan federal terhadap pembunuhan Floyd mengikuti seruan serupa dari kelompok-kelompok hak sipil dan anggota Kongres.
Baca: Kecam Kematian Floyd, Warga Minneapolis Bentrok dengan Polisi.
Direktur eksekutif ACLU Minnesota, John Gordon, mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa bahwa ‘video mengerikan’ pembunuhan Floyd "menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk penyelidikan menyeluruh, adil, dan transparan ataskematiannya.
"Masyarakat membutuhkan tinjauan komprehensif dan reformasi praktik dan kebijakan polisi," kata Gordon.
"Para petugas yang terlibat -,tidak hanya pelaku,- tetapi juga mereka yang berdiri dan tidak melakukan apa pun,- harus bertanggung jawab,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News