Eks Presiden AS Donald Trump diprediksi menang dalam pemilu pendahuluan di New Hampshire, Selasa, 23 Januari 2024. (AFP/Timothy A Clary)
Eks Presiden AS Donald Trump diprediksi menang dalam pemilu pendahuluan di New Hampshire, Selasa, 23 Januari 2024. (AFP/Timothy A Clary)

Siapkan Kampanye Terakhir, Trump Diprediksi Menang di New Hampshire

Medcom • 23 Januari 2024 11:12
Manchester: Eks presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan mengadakan kampanye terakhirnya di New Hampshire sebelum pemilihan pendahuluan di negara bagian tersebut pada Selasa ini, 23 Januari 2024. Jajak pendapat terbaru menunjukkan potensi kemenangan Trump atas penantang utamanya, Nikki Haley, untuk meraih nominasi presiden dari Partai Republik.
 
Trump menghabiskan sebagian besar waktunya di New York belakangan ini. Ia menghadiri persidangan pencemaran nama baik terkait kasus kekerasan seksual. Namun persidangan tersebut ditunda karena salah satu juri melaporkan sakit.
 
Pemilihan pendahuluan Republik di New Hampshire dianggap sebagai kesempatan terakhir bagi Haley untuk menghentikan dominasi Trump.

Trump telah menghadapi dua kali upaya pemakzulan presiden dan empat kasus pidana. Namun, ia tetap mendapatkan dukungan kuat partai.
 
Berdasarkan jajak pendapat terbaru Washington Post/Monmouth, Trump mendapat dukungan 52 persen di New Hampshire hingga Senin kemarin. Sedangkan Haley hanya meraih 34 persen suara.
 
"Saya selalu mendukung Trump," kata Tony Ferrantello, 72, seorang pensiunan arsitek dari Keene, New Hampshire yang memprediksi Trump akan menang telak hari ini.
 
"Masalahnya adalah kepemimpinan dan kekuatan - pada dasarnya dia tidak terlalu memikirkan dirinya sendiri melainkan negaranya," lanjut dia, seperti dikutip dari Channel News Asia.
 
Nikki Haley, eks gubernur Carolina Selatan, menjadi sebagai satu-satunya penantang Trump setelah Ron DeSantis mengundurkan diri akhir pekan lalu. Ia berusaha memanfaatkan pemilihan pendahuluan di New Hampshire sebagai momen membalikkan keadaan di kalangan pemilih Republik.

Make America Great Again

Trump dijadwalkan mengadakan aksi kampanye bertajuk "Make America Great Again" di Laconia, New Hampshire, pada pukul 21.00 waktu setempat.
 
Rencananya, Trump akan menjadikan kekacauan hukum sebagai dasar politiknya. Ia akan memulai hari dengan menghadiri persidangan pencemaran nama baik, dan mungkin berperan sebagai saksi.
 
Pendekatan ini sejalan dengan pandangan kelompok sayap kanan Partai Republik. Selain itu, rencana Trump dianggap sebagai kunci untuk meraih nominasi Partai Republik.
 
Sidang perdata yang tertunda di New York menampilkan E Jean Carroll, seorang penulis sukses, yang menuntut ganti rugi lebih dari USD10 juta atas pencemaran nama baik oleh Trump.
 
Sebelumnya, juri sipil di New York telah menyatakan Trump bertanggung jawab atas pelecehan seksual terhadap Carroll.

Kebugaran Mental Trump

Trump juga dihadapkan pada tuntutan pidana serius, di antaranya terkait upaya mengubah hasil pemilu tahun 2020, di mana ia kalah dari Joe Biden.
 
Haley sebelumnya menjabat sebagai duta besar PBB di bawah pemerintahan Trump. Ia menunjukkan sikap kritis terhadap mantan atasannya itu dalam beberapa hari terakhir, termasuk mempertanyakan masalah kebugaran mentalnya.
 
"Dia tidak berada pada level yang sama seperti pada tahun 2016. Saya pikir kita melihat beberapa penurunan," tutur Haley kepada media CBS.
 
Haley berharap dapat memanfaatkan dukungan dari pemilih yang kurang terpolarisasi di New Hampshire, berbanding terbalik dari basis Republik yang lebih konservatif di Iowa. (Atika Pusagawanti)
 
Baca juga: Keliru Sebut Nama Haley dan Pelosi, 'Kebugaran Mental' Trump Dipertanyakan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan