Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: AFP

Presiden Ukraina Bantah Lakukan Serangan untuk Bunuh Putin

Fajar Nugraha • 04 Mei 2023 05:26
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah tuduhan dari Rusia bahwa pihaknya melakukan serangan drone ke Istana Kremlin untuk membunuh Presiden Vladimir Putin. Menurutnya, mereka hanya berperang di wilayahnya sendiri.
 
“Kami tidak menyerang Putin atau Moskow,” katanya kepada penyiar TV2 Nordik, seperti dikutip BBC, Kamis 4 Mei 2023.
 
“Kami bertarung di wilayah kami. Kami mempertahankan desa dan kota kami. Kami tidak memiliki cukup senjata untuk ini,” tegasnya.
 
Baca: Drone Ukraina Serang Istana Putin, Tapi Gagal.

Lebih lanjut Zelensky menambahkan, berurusan dengan Putin akan diserahkan ke pengadilan internasional.

Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan bahwa drone telah menargetkan kediaman resmi Presiden Rusia. Mereka menyebutnya sebagai "serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan presiden."
 
“Rusia berhak untuk membalas,” tegas pihak Rusia.
 
Selain Zelensky, pejabat Ukraina lainnya dengan tegas membantah klaim Rusia. Mykhailo Podolyak, penasihat Zelensky, menyarankan dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times bahwa Rusia akan menggunakan klaim tersebut untuk meluncurkan "provokasi teroris skala besar" terhadap Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
 
Tak lama setelah serangan drone yang diklaim, alarm serangan udara meraung di Kyiv, tetapi dicabut dalam waktu satu setengah jam. Drone Rusia telah menargetkan kota tiga dari enam malam terakhir.
 
Ada serangkaian serangan pesawat tak berawak dan tindakan sabotase di wilayah Rusia sejak Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, termasuk pemboman mobil di luar Moskow yang menewaskan putri seorang komentator pro-perang terkemuka Rusia Agustus lalu. Ukraina membantah terlibat dalam pengeboman mobil pada saat itu, tetapi badan intelijen AS percaya bahwa bagian dari Pemerintah Ukraina mengizinkan serangan itu.
 
Ukraina tampaknya mengintensifkan serangan terhadap kubu militer Rusia sebelum serangan balasan yang diharapkan. Ledakan menghantam target di dalam dan di dekat Krimea yang diduduki dalam semalam.
 
Di kota Kherson, Ukraina selatan, perintah tinggal di rumah selama 58 jam telah diberlakukan karena ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Rusia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan