Operasi penangkapan di 59 provinsi yang diperintahkan Kementerian Dalam Negeri Turki itu sudah berlangsung sejak Selasa lalu. Sebanyak 543 dari 704 orang yang surat perintah penahanannya dikeluarkan pihak kementerian, telah ditahan.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan, ratusan orang itu ditahan karena diduga membantu keluarga mereka yang memiliki permasalahan hukum, termasuk sekelompok individu yang tengah ditahan atas masalah politik dan memiliki keterkaitan dengan Gulen.
"Operasi yang dilakukan serentak di 59 provinsi itu diambil dari nama Kepala Departemen EGM TEM Gazi Turgut Aslan yang terluka pada 15 Juli lalu," kata Soylu tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
Menurut keterangan media lokal BoldMedya, belum lama ini, operasi penggerebekan dan penangkapan terkait gerakan Gulen melibatkan unsur kekerasan. Dalam penangkapan di sebuah rumah di Ankara, seorang ibu ditangkap saat dirinya sedang membuat kue untuk putrinya. Ia dikabarkan telah dibawa paksa ke kantor polisi oleh 10 petugas setelah rumahnya dirusak.
Masih dari laporan media lokal, ada sejumlah individu yang sejak 8 bulan terakhir dimata-matai petugas saat mereka sedang mengambil uang dari ATM, mengirim makanan, dan melakukan aktivitas lainnya.
Dari total 543 orang yang ditangkap, 19 di antaranya ada di Bursa, 40 di Kutahya dan 87 di Ankara. Dua dari 87 orang yang ditahan di Ankara atas perintah Kepala Kantor Kejaksaan Umum Ankara adalah ibu dan bibi dari tiga saudara perempuan yang ayahnya telah dipenjara selama 6 tahun.
Seorang kerabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, "Pagi ini, seorang ibu dengan tiga anak perempuan dibawa saat sedang membuat kue untuk anak-anaknya. Ada 10 polisi memaksa masuk, dan mereka membuat rumahnya berantakan. Ibu itu tetap menyiapkan makan untuk anak-anaknya sebelum dirinya dipaksa pergi."
"Dia meninggalkan tiga anak perempuan yang masih kecil, sedangkan sang ayah sudah dipenjara selama 7 tahun. Mereka membawa bibinya yang juga memiliki seorang anak."
"Istri pamannya itu telah dipenjara selama 4 tahun. Kini, tiga anak perempuan dan seorang sepupu ditinggalkan tanpa seorang ibu hari ini," tambahnya.
Disebutkan pula, bahwa di antara mereka yang ditahan adalah istri pasien kanker Fatimatulzehra Babacan yang dipenjara di kota Afyon.
Percobaan Kudeta 2016
Sementara itu, aktivis hukum dan kemanusiaan Advocates of Silenced Turkey mengkritik keras operasi penangkapan ratusan orang tersebut. Menurutnya, lembaga internasional harus bersuara atas kejadian ini."Sebanyak 704 orang ditahan di lebih dari 50 kota di #Turki hanya karena karena memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang 'dibersihkan' dan keluarga mereka. Kami mendesak komunitas hak asasi manusia internasional untuk segera mengambil tindakan untuk mengakhiri praktik melanggar hukum Turki," ujarnya via Twitter.
Erdogan menjalankan operasi "bersih-bersih" berskala nasional sejak berakhirnya percobaan kudeta di tahun 2016. Penangkapan terhadap individu yang diduga memiliki keterkaitan dengan Gulen sudah berlangsung sejak saat itu hingga kini.
Gulen, yang hidup terasing di Amerika Serikat, membantah terlibat dalam percobaan kudeta 2016.
Turki telah berulang kali meminta AS mengekstradisi Gulen. Namun AS menolaknya, dengan alasan Turki harus memiliki bukti kuat atas keterlibatan Gulen dalam percobaan kudeta.
Februari tahun lalu, Pemerintah Turki dilaporkan menangkap 219 orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan gerakan Gulen. Beberapa dari mereka dikabarkan adalah ibu hamil dan perempuan yang memiliki anak di bawah usia enam tahun.
Baca: Dituduh Terkait Gerakan Gulen, Ratusan Perempuan dan Anak-Anak Turki Dipenjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id