Ledakan bom melanda Jalan Istiklal, sebuah area perbelanjaan populer di kalangan turis domestik dan internasional di Istanbul, pada Minggu petang. Selain menewaskan enam orang, ledakan juga melukai puluhan lainnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Wakil Presiden Fuat Oktay sebelumnya mengatakan bahwa "seorang perempuan" bertanggung jawab atas serangan di Istanbul. Soylu tidak mengelaborasi apakah pelaku yang ditangkap hari ini adalah laki-laki atau perempuan.
"Orang yang memasang bom telah ditangkap," kata Soylu, dikutip dari laman The National News.
"Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK adalah pihak yang bertanggung jawab," sambungnya.
PKK, yang dianggap grup teroris oleh Turki serta sekutu Barat, terus melakukan pemberontakan terhadap wilayah otonom Kurdistandi tenggara Turki sejak 1980-an.
Sering menjadi sasaran operasi militer Turki, PKK juga menjadi pusat pergumulan antara Swedia dan Turki. Isu PKK telah menghalangi masuknya Swedia ke keanggotaan NATO sejak Mei, karena Turki menuduh negara tersebut memberikan keringanan hukuman terhadap PKK.
Aroma Terorisme
"Mungkin salah jika kita mengatakan dengan pasti bahwa ini adalah teror, tetapi menurut tanda-tanda awal, ada aroma terorisme di sana," kata Erdogan pada hari Minggu kemarin.Baca: Erdogan Deteksi 'Aroma Terorisme' dari Ledakan Bom di Istanbul
Sementara Oktay meyakini bahwa ledakan di Istanbul "adalah tindakan teroris yang dilakukan seseorang, mungkin adalah perempuan."
Menteri Hukum Bekir Bozdag mengatakan bahwa seorang perempuan terpantau telah duduk di salah satu bangku di area Lapangan Taksim di Istanbul selama lebih dari 40 menit. Setelahnya, perempuan itu pergi meninggalkan area.
"Satu atau dua menit kemudian, sebuah ledakan terjadi," kata Bozdag kepada saluran televisi A Haber.
"Ada dua kemungkinan. Entah ada semacam alat di dalam tas, atau seseorang meledakkannya dari jarak jauh. Semua data tentang perempuan ini sedang diselidiki," lanjut dia.
Kota-kota di Turki, termasuk Istanbul, telah dilanda aksi terorisme di masa lalu. Jalan Istiklal juga pernah menjadi target serangan bom bunuh diri di tahun 2016.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News