Tank Leopard buatan Jerman disebut-sebut sebagai salah satu tank terbaik di dunia. (AFP/File/Christof STACHE)
Tank Leopard buatan Jerman disebut-sebut sebagai salah satu tank terbaik di dunia. (AFP/File/Christof STACHE)

AS dan Jerman Akan Kirim Tank ke Ukraina, Mampukah Mengubah Arah Peperangan?

Willy Haryono • 28 Januari 2023 16:26
Washington: Keputusan Amerika Serikat (AS) dan Jerman, yang diumumkan hanya selang beberapa jam pada Rabu kemarin, untuk memasok Ukraina dengan tank tempur canggih merupakan langkah signifikan dalam perang Rusia-Ukraina.
 
Jerman akan mengirimkan tank Leopard 2 buatan dalam negeri dan juga mengizinkan negara-negara Eropa untuk menyumbangkan tank yang sama ke Ukraina. Sementara AS telah berjanji mengirim 31 tank M1 Abrams ke Ukraina. Inggris sebelumnya berjanji akan mengirim 14 tank Challenger 2.
 
Setelah meminta negara-negara Barat untuk mengirim tank selama berbulan-bulan, Ukraina memuji langkah tersebut sebagai potensi titik balik dalam perang. Tapi, seberapa besar game-changer yang diharapkan dari tank-tank ini?

Tank dapat mempermudah serangan balasan

Melansir dari laman Channel News Asia, belum lama ini, tank Leopard atau M1 Abrams dapat akan menjadi kendaraan tempur berat pertama dari Barat yang bergabung dalam pertempuran di Ukraina. Pengiriman tank ini akan berguna dalam mempertahankan posisi Ukraina saat ini, dan juga untuk melancarkan serangan balasan terhadap Rusia.

Sebelumnya, tank-tank yang disumbangkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina adalah tank-tank bekas Rusia yang diperbarui, sebagian besarnya adalah tipe T-72. Sumbangan sebelumnya dari Barat untuk Ukraina, seperti anti-tank Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger, dipandang sebagai senjata defensif. Sementara roket berpemandu HIMARS lebih merupakan senjata pendukung.
 
Meski Rusia mencemooh bahwa tank-tank Barat akan kalah dari segi jumlah dan kualitas dibandingkan tank Rusia terbaru, seperti T-72B3 dan T-90, tank jenis Leopard dan Challenger lebih superior dibanding buatan Negeri Beruang Merah.
 
Secara khusus, amunisi penembus lapis baja 125 mm standar Rusia telah terbukti tidak mampu menembus lapis baja frontal Challenger 2 (yang merupakan lapis baja paling tebal) dalam pertempuran di Perang Teluk Persia pada 1991.
 
Tank-tank Barat ini secara signifikan lebih berat karena lapis baja yang lebih tebal dan perlindungan yang lebih baik. Lebih penting lagi, mereka memiliki senjata dan optik yang lebih baik, meningkatkan kemungkinan berhasil menghantam lawan lewat tembakan pertama -- sebuah pertimbangan penting dalam pertempuran tank-melawan-tank.

Pengiriman tepat waktu

Waktu pengiriman tank dinilai cukup signifikan. Tank tempur utama dari Barat akan berguna di musim semi karena Ukraina diperkirakan akan melanjutkan serangan balasannya terhadap pasukan Rusia. Tank Leopard dan Challenger diharapkan dapat mencapai medan perang pada musim semi tahun ini.
 
Kendaraan yang lebih ringan, seperti kendaraan tempur beroda AMX-10RC Prancis dan kendaraan tempur infanteri Bradley Amerika, juga diharapkan tiba dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi tank M1 Abrams buatan AS diyakini sebagai kendaraan baru, dan baru akan mencapai Ukraina paling cepat akhir tahun ini.
 
Meski lebih canggih dari buatan Rusia, tank Barat membutuhkan kru terlatih dengan keahlian khusus. Ada kekhawatiran valid bahwa kru Ukraina belum sepenuhnya terlatih saat tank-tank Barat tiba di medan perang.

Mengubah arah pertempuran?

Beberapa analis sebelumnya menyatakan bahwa tank merupakan peralatan usang di hadapan senjata anti-tank yang efektif. Menurut situs pertahanan Oryx, hampir 970 tank Rusia hancyr akibat senjata anti-tank dalam pertempuran di Ukraina.
 
Tapi kehancuran ratusan tank itu diasosiasikan dengan lemahnya taktik perang, seperti beroperasi terisolasi dari infanteri atau melaju di beberapa ruas jalan kecil utama yang membuatnya rentan terhadap serangan.
 
Diharapkan bahwa tank-tank Barat yang lebih berat dan kuat dapat membuat perbedaan dan membalikkan 'arah angin' kepada Ukraina, mengingat kemampuannya yang tahan gempuran serta dapat digunakan secara sinergis dengan infanteri dan artileri.
 
Baca juga:  Jerman akan Latih Tentara Ukraina dengan Tank Leopard 2
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan