Panasnya pertarungan Pilpres AS antara Donald Trump dan Joe Biden terasa hingga ke pendukung. Foto: AFP
Panasnya pertarungan Pilpres AS antara Donald Trump dan Joe Biden terasa hingga ke pendukung. Foto: AFP

Populer Internasional: Bentrokan Pendukung Trump-Biden Hingga Petisi Raja Thailand

Fajar Nugraha • 26 Oktober 2020 13:44
New York: Membuka pekan ini, panasnya pertarungan Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) merebak. Bahkan pendukung dari dua capres yang bertarung dikabarkan bentrok di New York.
 
Kelompok pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan massa tandingan terlibat bentrok di beberapa titik di kota New York pada Minggu, 25 Oktober 2020. Bentrokan ini berujung pada tujuh penangkapan, menjelang Pilpres AS pada 3 November mendatang.
 
Selain bentrokan massa pendukung Trump dan lawannya, berita Internasional di Medcom.id, juga mengetengahkan tentang Armenia dan Azerbaijan telah menyepakati gencatan senjata terbaru yang dimediasi Amerika Serikat.

Kemudian ketegangan antara massa antipemerintah Thailand juga menjadi berita populer. Seperti apa deretan berita populer Internasional Medcom.id, Senin 26 Oktober 2020? Berikut daftarnya.

1. Pendukung Trump dan Massa Tandingan Bentrok di New York

Kelompok pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan massa tandingan terlibat bentrok di beberapa titik di kota New York pada Minggu, 25 Oktober 2020. Bentrokan ini berujung pada tujuh penangkapan, menjelang Pilpres AS pada 3 November mendatang.
 
Sejumlah video di Twitter memperlihatkan konvoi besar kendaraan yang dilengkapi berbagai atribut dukungan untuk Trump. Konvoi itu terlibat bentrok dengan massa tandingan di beberapa ruas jalan New York.
 
Dilansir dari Newsweek, salah satu peristiwa terjadi di area Midtown dekat Times Square. Bentrokan terjadi usai sekelompok orang mengelilingi sebuah kendaraan yang merupakan bagian dari konvoi pendukung Trump.
 
Dilansir dari Newsweek, salah satu peristiwa terjadi di area Midtown dekat Times Square. Bentrokan terjadi usai sekelompok orang mengelilingi sebuah kendaraan yang merupakan bagian dari konvoi pendukung Trump.
 
Bagaimana bentuk bentrokan itu terjadi? Selanjutnya di sini.

2. Armenia dan Azerbaijan Sepakati Gencatan Senjata yang Dimediasi AS

Armenia dan Azerbaijan telah menyepakati gencatan senjata terbaru yang dimediasi Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, perjanjian tercapai usai berlangsungnya negosiasi intens antar kedua negara bertikai.
 

 
Gencatan senjata terbaru ini, yang merupakan kali ketiga sejak meletusnya konflik Armenia dan Azerbaijan pada 27 September, dijadwalkan berlaku mulai Senin, 26 Oktober 2020.
 
Minggu kemarin, pernyataan gabungan telah dirilis AS, Armenia dan Azerbaijan. Ketiganya mengatakan bahwa "gencatan senjata kemanusiaan" akan dimulai pada Senin pagi pukul 08.00 di zona konflik Nagorno-Karabakh.
 
Apakah gencatan ini bisa bertahan lama? Selanjutnya di sini.

3. Pedemo Thailand Ajukan Petisi ke Jerman untuk Selidiki Raja

Demonstran Thailand mengatakan pada Minggu 25 Oktober bahwa mereka akan mengajukan petisi kepada Jerman untuk penggunaan kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn selama dia tinggal di negara Eropa. Pengajuan dilakukan di saat ribuan orang kembali turun ke jalan di Bangkok, menuntut reformasi monarki.
 
Demonstrasi Minggu adalah unjuk kekuatan besar pertama sejak Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengabaikan tenggat waktu semalam dari pengunjuk rasa untuk mengundurkan diri. PM Prayut sebelumnya juga menarik tindakan darurat 15 Oktober yang menjadi bumerang karena beban protes yang lebih besar.
 
Sebuah unjuk rasa baru yang direncanakan pada Senin ke Kedutaan Jerman di tengah seruan oleh pengunjuk rasa untuk mengekang kekuasaan raja. Unjuk ini disebut-sebut sebagai protes anti-kemapanan terbesar dalam beberapa tahun.
 
Seperti diketahui Raja Maha Vajiralongkorn menghabiskan sebagian besar tahun ini di Jerman. Raja berada di Jerman saat rakyatnya tengah menghadapi pandemi covid-19.
 
Para pengunjuk rasa menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengirimkan surat ke kedutaan untuk menanyakan apakah raja telah melanggar hukum Jerman dengan menggunakan kekuasaannya dari sana. Hal ini tidak dapat diterima Pemerintah Jerman.
 
Bagaimana kelanjutan unjuk rasa di Thailand? Selanjutnya di sini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan