Polisi menangkap demonstran dalam unjuk rasa Hari Buruh Internasional atau May Day di Istanbul, Turki pada 1 April 2021. (BULENT KILIC / AFP)
Polisi menangkap demonstran dalam unjuk rasa Hari Buruh Internasional atau May Day di Istanbul, Turki pada 1 April 2021. (BULENT KILIC / AFP)

Turki Tangkap 200 Demonstran di Hari Buruh Internasional

Willy Haryono • 02 Mei 2021 08:16
Istanbul: Kepolisian Turki menangkap lebih dari 200 orang atas tuduhan menggelar aksi unjuk rasa ilegal di Hari Buruh Internasional pada Sabtu, 1 Mei 2021. Unjuk rasa buruh dinilai ilegal karena bertentangan dengan aturan pengendalian Covid-19, yakni tidak berkerumun dalam jumlah besar.
 
Demonstran di kota Istanbul ditangkap karena melanggar aturan Covid-19 yang diterapkan pemerintah dalam meredam gelombang ketiga penyebaran virus tersebut.
 
Unjuk rasa di tengah Hari Buruh Internasional digelar di sejumlah negara pada setiap tahunnya. Acara semacam ini biasanya didominasi pekerja dan buruh dari serikat tertentu.

Sejak tahun lalu, demonstrasi di Hari Buruh Internasional dibubarkan polisi karena berpotensi memperburuk situasi pandemi Covid-19. Namun para buruh tetap berunjuk rasa dan sebagian dari mereka mengabaikan berbagai pembatasan.
 
Baca:  Hari Buruh, Polisi Turki Tangkap 137 Demonstran
 
Dikutip dari laman BBC, aksi protes Hari Buruh Internasional atau May Day di Turki berubah menjadi kericuhan pada Sabtu kemarin. Banyak demonstran terlibat bentrok dengan petugas keamanan yang berusaha membubarkan kerumunan.
 
Kantor Gubernur Istanbul mengatakan, 212 orang telah ditangkap setelah mereka keluar dari kerumunan dan mencoba memasuki Lapangan Taksim. Selama ini, lapangan tersebut dipandang sebagai area simbolik untuk berbagai unjuk rasa.
 
Serangkaian foto di media sosial memperlihatkan intensitas bentrokan. Polisi terlihat menggunakan perisai mereka dalam mendorong massa, dan beberapa dari mereka menyeret pengunjuk rasa dari Lapangan Taksim.
 
Turki menerapkan kebijakan penguncian (lockdown) berskala penuh pekan ini, dalam upaya meredam lonjakan infeksi dan kematian akibat Covid-19.
 
Selain di Turki, unjuk rasa serupa terjadi di sejumlah negara seperti Jerman, Rusia, Spanyol, Swedia, Inggris, Prancis, Kuba, Kolombia, Filipina, Indonesia dan lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan