Demonstran di kota Istanbul ditangkap karena melanggar aturan Covid-19 yang diterapkan pemerintah dalam meredam gelombang ketiga penyebaran virus tersebut.
Unjuk rasa di tengah Hari Buruh Internasional digelar di sejumlah negara pada setiap tahunnya. Acara semacam ini biasanya didominasi pekerja dan buruh dari serikat tertentu.
Sejak tahun lalu, demonstrasi di Hari Buruh Internasional dibubarkan polisi karena berpotensi memperburuk situasi pandemi Covid-19. Namun para buruh tetap berunjuk rasa dan sebagian dari mereka mengabaikan berbagai pembatasan.
Baca: Hari Buruh, Polisi Turki Tangkap 137 Demonstran
Dikutip dari laman BBC, aksi protes Hari Buruh Internasional atau May Day di Turki berubah menjadi kericuhan pada Sabtu kemarin. Banyak demonstran terlibat bentrok dengan petugas keamanan yang berusaha membubarkan kerumunan.
Kantor Gubernur Istanbul mengatakan, 212 orang telah ditangkap setelah mereka keluar dari kerumunan dan mencoba memasuki Lapangan Taksim. Selama ini, lapangan tersebut dipandang sebagai area simbolik untuk berbagai unjuk rasa.
Serangkaian foto di media sosial memperlihatkan intensitas bentrokan. Polisi terlihat menggunakan perisai mereka dalam mendorong massa, dan beberapa dari mereka menyeret pengunjuk rasa dari Lapangan Taksim.
Turki menerapkan kebijakan penguncian (lockdown) berskala penuh pekan ini, dalam upaya meredam lonjakan infeksi dan kematian akibat Covid-19.
Selain di Turki, unjuk rasa serupa terjadi di sejumlah negara seperti Jerman, Rusia, Spanyol, Swedia, Inggris, Prancis, Kuba, Kolombia, Filipina, Indonesia dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News