Dua kandidat utama dalam pilpres Peru adalah Pedro Castillo dari partai sayap kiri dan Keiko Fujimori yang berhaluan sayap kanan. Sejumlah survei terbaru menempatkan Castillo sedikit unggul di atas Fujimori.
Dilansir dari laman Anadolu Agency, lebih dari 25 juta warga Peru diestimasi mengikuti pilpres putaran kedua ini. Tidak hanya presiden, warga Peru juga akan memilih 130 posisi deputi kongres dan lima anggota parlemen Andean.
Total 150 pengawas internasional hadir untuk memonitor jalannya pilpres Peru.
Presiden baru di Peru nantinya akan dihadapkan pada beragam masalah. Peru, negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi per kapita di dunia, juga tengah berjuang menangani krisis politik, sosial, dan ekonomi.
Baca: Angka Kematian Covid-19 di Peru Melonjak Drastis usai Kajian
Pemenang pilpres Peru akan mengambil alih kekuasaan pada 28 Juli mendatang. Tanggal tersebut merupakan peringatan 200 tahun kemerdekaan Peru.
Peru pernah dilanda krisis politik dahsyat antara 2016 dan 2020. Dua presiden Peru telah "dipecat" dari jabatan mereka atas dakwaan korupsi.
Sementara presiden interim Peru, Manuel Merino, dipaksa mengundurkan diri setelah terjadinya aksi protes yang diwarnai aksi kekerasan selama enam hari pada November tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News