Suriah saat ini dihadapkan pada konflik multidimensi. Foto: AFP
Suriah saat ini dihadapkan pada konflik multidimensi. Foto: AFP

Pasukan AS Diserang Roket Suriah Usai Lancarkan Operasi Militer

Fajar Nugraha • 29 Juni 2021 06:49
Washington: Pasukan Amerika Serikat (AS) diserang roket di Suriah pada Senin 28 Juni 2021, tetapi mereka berhasil lolos dari cedera. Serangan dari Suriah itu merupakan sebagai pembalasan atas serangan udara AS akhir pekan terhadap milisi yang bersekutu dengan Iran di Suriah dan Irak.
 
Seorang juru bicara militer AS mengatakan pasukan diserang oleh beberapa roket tetapi tidak memberikan rincian.
 
"Tidak ada cedera dan kerusakan sedang dinilai. Kami akan memberikan pembaruan ketika kami memiliki informasi lebih lanjut," kata Juru Bicara Militer AS Kolonel Wayne Marotto, seperti dikutip AFP, Selasa 29 Juni 2021.

Baca: Serangan Udara AS Gempur Grup Milisi di Irak dan Suriah.
 
Sumber di Deir al Zor, di Suriah timur mengatakan bahwa kelompok milisi yang didukung Iran telah menembakkan beberapa artileri di sekitar ladang minyak Al Omar, yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS.
 
Tembakan roket menggarisbawahi risiko eskalasi dan batas daya tembak militer AS untuk menahan milisi yang bersekutu dengan Iran yang dituduh Washington atas serangkaian serangan pesawat tak berawak yang semakin canggih terhadap personel dan fasilitas AS di Irak.
 
Beberapa jam sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Gedung Putih telah membela serangan AS di Irak dan Suriah pada Minggu sebagai cara untuk mengurangi risiko konflik.
 
"Kami mengambil tindakan yang diperlukan, tepat, disengaja yang dirancang untuk membatasi risiko eskalasi, tetapi juga untuk mengirim pesan pencegahan yang jelas dan tidak ambigu," kata Blinken kepada wartawan di Roma.
 
Kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran dalam sebuah pernyataan menyebutkan empat anggota faksi Kataib Sayyed al-Shuhada dilaporkan tewas dalam serangan di perbatasan Suriah-Irak. Mereka pun bersumpah untuk melakukan membalas.
 
Tetapi tidak segera jelas siapa yang menembakkan salvo terbaru ke pasukan AS.
 
Pemerintah Irak yang enggan terseret ke dalam konflik AS-Iran, mengutuk serangan AS di wilayahnya. “Kami akan mempelajari semua pilihan hukum untuk mencegah tindakan seperti itu terulang,” sebut pihak pemerintah.
 
Suriah menyebut serangan itu sebagai "pelanggaran mencolok terhadap kesucian tanah Suriah dan Irak."
 
Militer Irak mengeluarkan kecaman atas serangan AS. Padahal, selama ini militer Irak dan AS berkoordinasi erat dalam pertempuran terpisah di Irak, memerangi sisa-sisa kelompok ekstremis Islamic State (ISIS).
 
Ini adalah kedua kalinya Presiden Joe Biden memerintahkan serangan balasan terhadap milisi yang didukung Iran sejak menjabat lima bulan lalu. Dia memerintahkan serangan terbatas di Suriah pada bulan Februari, waktu itu sebagai tanggapan atas serangan roket di Irak.
 
Pemerintahan Biden telah berupaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran. Serangan-serangan itu menggarisbawahi bagaimana Biden bertujuan untuk mengkotak-kotakkan serangan defensif semacam itu, sambil secara bersamaan melibatkan Teheran dalam diplomasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan