Tersangka penembakan, pria 18 tahun bernama Payton S. Gendron, menyiarkan aksinya secara live yang berlangsung di supermarket Tops.
Gendron adalah pria kulit putih AS, sementara sebagian besar korban adalah kulit hitam etnis Afrika Amerika. Pemerintah AS menyebut penembakan ini sebagai aksi kekerasan supremasi kulit putih yang didasari kebencian rasial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Joe Biden Sebut Penembakan Massal Menodai Jiwa Amerika
"Sekjen terkejut dengan aksi kekerasan ekstremisme rasis ini," ucap deputi juru bicara PBB, Farhan Haq, di situs UN News, Minggu, 15 Mei 2022.
"Beliau mengutuk keras rasisme dalam segala bentuk dan diskriminasi yang didasarkan pada ras, agama, keyakinan atau asal seseorang. Kita harus bekerja bersama untuk membangun masyarakat yang lebih damai dan inklusif," sambungnya.
Guterres telah menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam kepada keluarga dan kerabat dari para korban. Ia berharap keadilan bisa ditegakkan dengan adil dan cepat.
Pelaku penembakan telah ditangkap usai sempat terlibat baku tembak dengan polisi. Kejadian di Buffalo tersebut merupakan penembakan massal paling mematikan di AS sepanjang 2022.
Pada Juni 2015, aksi kekerasan rasial menewaskan sembilan warga AS etnis Afrika Amerika di sebuah gereja di Charleston, South Carolina. Tiga tahun setelahnya, serangan di sinagoga Tree of Life Synangogue di Pittsburgh menewaskan 11 orang dan melukai enam lainnya.