Dalam pidato Minggu di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus mengatakan, dia akan berdoa untuk keluarga yang terlibat dalam krisis saat ini.
Baca: 164 Warga Kazakhstan Tewas dan 6.000 Ditangkap.
"Saya merasa sedih bahwa ada korban selama protes yang pecah dalam beberapa hari terakhir di Kazakhstan," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari the Hill, Senin 10 Januari 2022.
"Saya berdoa untuk mereka dan keluarga mereka, dan saya berharap keharmonisan sosial akan dipulihkan sesegera mungkin melalui pencarian dialog, keadilan, dan kebaikan bersama," tambah Paus Fransiskus.
Sebanyak 164 warga Kazakhstan tewas selama protes anti-pemerintah. Angka mematian meningkat tajam dari sebelumnya, yakni 44 warga meninggal.
Pihak Pemerintah Kazakhstan pun menyebutkan bahwa 8.000 orang ditangkap selama kerusuhan. Di antara mereka yang ditangkap, terdapat warga asing.
Demonstrasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kerusuhan besar dan menyebar ke seluruh negeri. Intensitas unjuk rasa meningkat pesat sejak 2 Januari 2022 sebagai ekspresi ketidakpuasan warga.
Masyarakat kecewa dengan pemerintah dan mantan Presiden Nursultan Nazarbayev yang memimpin Kazakhstan selama tiga dekade. Nazarbayev dianggap memiliki pengaruh yang signifikan di pemerintahan saat ini.
Pekan lalu, pasukan dari negara-negara termasuk Rusia dikirim ke Kazakhstan untuk membantu memulihkan ketertiban. Pernyataan presiden menambahkan bahwa situasi telah stabil, dengan pasukan melanjutkan operasi "pembersihan" dan menjaga "fasilitas strategis".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News