Juru bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan kepada awak media bahwa "evaluasi citra satelit" berujung pada kesimpulan bahwa "deklarasi Rusia" mengenai foto-foto mayat di Bucha sebagai sebuah rekayasa merupakan sesuatu yang "tidak dapat dipertahankan."
Otoritas Ukraina mengatakan ratusan warga sipil ditemukan tewas bergelimpangan di berbagai ruas jalan Bucha usai pasukan Rusia menarik diri dari kota tersebut. Komunitas global terkejut atas kemunculan foto tersebut, dan menyerukan adanya investigasi independen.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pembunuhan warga sipil di Bucha sebagai "kejahatan perang" dan "genosida."
Rusia membantah keras semua tuduhan terkait Bucha, dan mengklaim bahwa foto-foto mayat tersebut adalah rekayasan Ukraina. Jika kematian itu benar adanya, Moskow menegaskan bahwa hal itu terjadi setelah pasukan Rusia pergi.
Saat ditanya mengenai apakah citra satelit itu berasal dari sekutu atau sumber media, Hebestreit menjawab: "Ini semua adalah temuan kami, tapi seperti yang Anda semua ketahui, kami tidak bisa berkomentar mengenai hal-hal intelijen."
Ia mengatakan citra satelit yang didapat Jerman diambil di periode antara 10-18 Maret. Alhasil, Berlin menyimpulkan bahwa "ratusan mayat di Bucha yang terlihat dalam serangkaian foto itu sudah ada di sana sejak 10 Maret."
"Bukti terpercaya menunjukkan bahwa pasukan Rusia dikerahkan ke area terebut dari 7 Maret hingga 30 Maret," sambungnya, dikutip dari Al Arabiya, Rabu, 6 April 2022.
"Mereka terlibat dalam interogasi narapidana yang kemudian dieksekusi mati. Ini adalah informasi yang kami dapat," sebut Hebestreit.
Ia menambahkan bahwa, "pembunuhan tertarget yang dilakukan pasukan Rusia (di Bucha) adalah bukti bahwa Presiden Rusia (Vladimir) Putin secara diam-diam menyetujui pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang."
Berbicara di parlemen, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengecam bantahan Rusia terkait Bucha. Ia menyebut bantahan tersebut sebagai sebuah "klaim sinis" dan "kebohongan."
Baca: Tiongkok Serukan Verifikasi Dugaan Pembantaian di Bucha
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News