Utusan Tiongkok untuk PBB Zhang Jun. (Michael M. Santiago / Getty AFP)
Utusan Tiongkok untuk PBB Zhang Jun. (Michael M. Santiago / Getty AFP)

Tiongkok Serukan Verifikasi Dugaan Pembantaian di Bucha

Willy Haryono • 06 April 2022 18:25
New York: Utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Zhang Jun mengatakan bahwa laporan dugaan pembantaian dari kota Bucha di Ukraina merupakan sesuatu yang "sangat mengerikan." Pernyataan ini mengindikasikan sikap Tiongkok yang mungkin akan mendukung sebuah investigasi independen terhadap peristiwa di Bucha.
 
"Di bawah aturan kemanusiaan internasional, warga sipil tidak boleh terkena segala bentuk kekerasan apa pun saat terjadinya konflik bersenjata," kata Zhang kepada Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan ke-14 sejak 31 Januari.
 
"Serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima dan bukan sesuatu yang seharusnya terjadi," sambungnya, dikutip dari Newsweek, Rabu, 6 April 2022.

Sepanjang akhir pekan kemarin, otoritas Ukraina melaporkan penemuan ratusan jasad manusia di Bucha, sebuah kota dekat Kiev, yang pernah diduduki pasukan Rusia selama invasi. Kemunculan ratusan jasad serta kuburan massal di Bucha merujuk pada dugaan adanya kejahatan perang oleh Rusia. Moskow membantah tegas tuduhan tersebut.
 
"Laporan dan serangkaian foto kematian warga sipil di Bucha sangat mengerikan," ucap Zhang ke DK PBB, tanpa menyalahkan Rusia atau Ukraina.
 
"Situasi dan penyebab pasti insiden ini harus diverifikasi. Segala tuduhan harus didasarkan pada fakta. Sebelum ada kesimpulan, semua kubu haru menahan diri dan menghindari tuduhan tak berdasar," sambungnya.
 
Dalam sebuah sesi tingkat tinggi di New York, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan pembunuhan di Bucha. Ia melabeli foto-foto jasad di kota tersebut sebagai sesuatu yang "mengerikan."
 
"Saya juga sangat terkejut dengan testimoni pemerkosaan dan kekerasan seksual yang kini bermunculan," tutur Guterres.
 
Liz Throssell, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, mengatakan bahwa tim investigator sedang mengumpulkan bukti-bukti dari Bucha. Namun pemeriksaan terkait dugaan kejahatan pernah belum dilakukan.
 
Dalam pertemuan di DK PBB, Presiden Volodymyr Zelensky hadir melalui sambungan video. Ia meminta agar Rusia didepak dari anggota tetap, atau DK PBB "sebaiknya membubarkan diri saja."
 
Baca:  Zelensky: Keberadaan DK PBB Tak Jamin Keamanan Dunia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan