Moskow: Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan dalam sebuah posting di media sosial bahwa dugaan serangan pesawat tak berawak di Kremlin membuat Moskow tidak memiliki pilihan selain untuk "menghilangkan" Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan “kliknya" di Kyiv.
“Setelah serangan teroris hari ini, tidak ada pilihan selain menghilangkan Zelensky secara fisik dan komplotannya," kata Medvedev, yang juga mantan Perdana Menteri Rusia, seperti dikutip BBC, Kamis 4 Mei 2023.
Kremlin mengatakan pada Rabu 3 Mei 2023 bahwa dua drone telah digunakan dalam serangan itu, tetapi mereka telah dilumpuhkan oleh pertahanan Rusia.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, Kremlin menyatakan menganggap serangan itu sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan Presiden Federasi Rusia.
Zelensky membantah bahwa Kyiv berada di balik insiden tersebut, yang menurut Kremlin merupakan upaya pembunuhan Presiden Vladimir Putin tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
“Kami tidak menyerang Putin atau Moskow,” katanya kepada penyiar TV2 Nordik, seperti dikutip BBC.
“Kami bertarung di wilayah kami. Kami mempertahankan desa dan kota kami. Kami tidak memiliki cukup senjata untuk ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Zelensky menambahkan, berurusan dengan Putin akan diserahkan ke pengadilan internasional.
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan bahwa drone telah menargetkan kediaman resmi Presiden Rusia. Mereka menyebutnya sebagai "serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan presiden."
“Rusia berhak untuk membalas,” pungkas pihak Rusia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
“Setelah serangan teroris hari ini, tidak ada pilihan selain menghilangkan Zelensky secara fisik dan komplotannya," kata Medvedev, yang juga mantan Perdana Menteri Rusia, seperti dikutip BBC, Kamis 4 Mei 2023.
Baca: Drone Ukraina Serang Istana Putin, Tapi Gagal. |
Kremlin mengatakan pada Rabu 3 Mei 2023 bahwa dua drone telah digunakan dalam serangan itu, tetapi mereka telah dilumpuhkan oleh pertahanan Rusia.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, Kremlin menyatakan menganggap serangan itu sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan Presiden Federasi Rusia.
Zelensky membantah bahwa Kyiv berada di balik insiden tersebut, yang menurut Kremlin merupakan upaya pembunuhan Presiden Vladimir Putin tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
“Kami tidak menyerang Putin atau Moskow,” katanya kepada penyiar TV2 Nordik, seperti dikutip BBC.
“Kami bertarung di wilayah kami. Kami mempertahankan desa dan kota kami. Kami tidak memiliki cukup senjata untuk ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Zelensky menambahkan, berurusan dengan Putin akan diserahkan ke pengadilan internasional.
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan bahwa drone telah menargetkan kediaman resmi Presiden Rusia. Mereka menyebutnya sebagai "serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan presiden."
“Rusia berhak untuk membalas,” pungkas pihak Rusia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News