Presiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: AFP

Apa Sebab Macron Berani Komentar Tak Perlu Jadi Pengikut AS?

Medcom • 15 April 2023 15:07
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron membela komentar kontroversialnya selama kunjungannya ke Tiongkok pekan lalu, khususnya mengenai hubungan Eropa dengan Amerika Serikat (AS). Macron menegaskan bahwa negaranya tidak ingin menjadi bawahan AS.
 
"Menjadi sekutu tidak berarti menjadi pengikut," ujar Macron, dikutip dari Fox News, Jumat, 14 April 2023.
 
“Bukan berarti bahwa kita tidak memiliki hak untuk berpikir untuk diri kita sendiri," tambahnya.
 
Baca: Macron: Eropa Jangan Jadi Pengikut AS atau Tiongkok Soal Taiwan.

 
Ia mengaitkan pernyataan tersebut kepada konflik antara Tiongkok dan Taiwan. Diketahui hubungan antara AS dan Tiongkok semakin keruh usai Ketua DPR AS Kevin Mccarthy menerima kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen di Los Angeles pekan lalu.

Macron mengatakan Prancis mendukung ‘status quo’ di Taiwan.
 
"Hal terburuk adalah berpikir bahwa kita orang Eropa harus menjadi pengikut dan menuruti agenda AS dan reaksi berlebihan Tiongkok,” tambahnya.
 
Pemerintahan Biden tidak merespons pernyataan Macron tersebut. Namun, Donald Trump menyebut Macron sedang "mencium bokong” Presiden Tiongkok Xi Jinping.
 
Macron menanggapi komentar Trump  dan mengecamnya sebagai eskalasi.
 
"Prancis tidak mendukung provokasi, tidak terlibat dalam politik fantasi dan menganggap status quo, rasa hormat, dan kejelasan adalah sekutu terbaik otonomi strategis Eropa," pungkas Macron. (Vania Augustine Dilia)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan