Baca: Joe Biden Terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Saya menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada Biden dan berterima kasih atas pesan patriotik yang dia sampaikan," kata Bush dalam pernyataan yang dirilis setelah dia berbicara dengan Biden melalui telepon, seperti dikutip The New York Times, Senin 9 November 2020.
“Saya juga menelepon Kamala Harris untuk memberi selamat atas pemilihan bersejarahnya sebagai wakil presiden. Meskipun kami memiliki perbedaan politik, saya tahu Joe Biden adalah orang baik yang telah memenangkan kesempatannya untuk memimpin dan mempersatukan negara kami,” tegas Bush.
Pada saat yang sama, beberapa orang di dalam Partai Republik telah menjelaskan bahwa sudah waktunya presiden untuk menyerah. Banyak dari mereka menyimpang dari penolakan Trump untuk menerima hasil pemilu.
Meskipun Bush mengatakan bahwa Trump memiliki "hak untuk meminta penghitungan ulang dan mengejar tantangan hukum”. Tetapi pernyataannya menjelaskan bahwa menurutnya upaya itu tidak akan berhasil, dan posisi Bush dapat mendorong Partai Republik lainnya untuk berbicara dan meningkatkan tekanan pada Donald Trump untuk berhenti melawan hasil dengan klaim yang tidak berdasar.
“Rakyat Amerika bisa yakin bahwa pemilu ini pada dasarnya adil. Integritasnya akan ditegakkan, dan hasilnya jelas,” tegas Presiden ke-43 Amerika Serikat itu.
Bush, satu-satunya mantan presiden dari Partai Republik yang masih hidup, memberikan cap pada hasil bahkan ketika banyak dari pemimpin terpilih partainya menahan diri baik karena kesetiaan kepada Trump atau karena takut mencoreng presiden yang akan keluar.
Trump telah secara keliru menegaskan bahwa pemilu itu dicuri meskipun tanpa bukti. Dia memaksa partainya masuk dalam posisi yang canggung mengikuti seorang presiden yang menolak untuk menerima kenyataan yang dimiliki oleh Partai Republik lainnya, bahkan jika mereka tidak mengatakannya dengan lantang.
Tokoh Republik seperti Senator Mitch McConnell dari Kentucky menolak untuk secara terbuka mengakui kemenangan Biden tanpa harus merangkul klaim Trump. Banyak dari mereka yang tetap diam atau tidak sejalan dengan pernyataan yang menyerukan agar semua suara sah dihitung, yang menyarankan bahwa presiden harus diizinkan untuk mengajukan tuntutan hukum atau menyerukan penghitungan ulang apa pun yang diizinkan berdasarkan hukum.
Hanya beberapa tokoh Partai Republikan terkenal, seperti Senator Mitt Romney dari Utah dan Lisa Murkowski dari Alaska, yang memberi selamat kepada Biden.
Gubernur Kristi Noem dari South Dakota mengecam Partai Demokrat. Pada program ABC "This Week", Noem bersikeras bahwa ‘gangguan komputer’ dan laporan ‘orang mati yang memilih di Pennsylvania’ adalah contoh penipuan yang meluas.
“Ketika Anda menghentikan proses di mana kami memilih para pemimpin kami, Anda akan menghancurkan Amerika selamanya,” kata Noem, meskipun pemungutan suara berjalan lancar dan penolakan Trump untuk menyerah itulah yang mengabaikan proses normal.
Senator Roy Blunt, Republikan dari Missouri yang akan mengawasi perencanaan pelantikan di Gedung Capitol pada 20 Januari, menyebut Biden sebagai mantan wakil presiden, bukan presiden terpilih. Dia bersikeras bahwa persiapan sedang dilakukan untuk memastikan “bahwa orang yang disumpah pada hari pengukuhan melihatnya sebagai hari yang menyenangkan."
Tetapi Blunt memuji Biden atas pidatonya pada Sabtu malam, tetapi senator itu bersikeras bahwa pemilihan belum berakhir karena tantangan hukum yang masih menunggu.
“Saya pikir Wakil Presiden Biden melakukan pekerjaan dengan baik tadi malam berbicara tentang ke mana negara ingin menuju,” kata Blunt.
“Dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyelesaikan pemilihan ini sebagaimana layaknya untuk diselesaikan,” imbuhnya.
Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, seorang Republikan dan teman Trump, mengatakan di ABC bahwa keengganan partainya untuk mengakui kemenangan Biden adalah hasil dari perilaku presiden.
Christie mendesak Partai Republik untuk menerima pesan yang telah dia sampaikan kepada Trump: “Jika dasar Anda untuk tidak mengakui (hasil pilpres) adalah bahwa ada penipuan pemilih, tunjukkan kepada kami. Tunjukkan pada kami. Karena jika Anda tidak dapat menunjukkan kepada kami, kami tidak dapat melakukan ini. Kami tidak dapat mendukung Anda secara membabi buta tanpa bukti”.
Biden menang Pilpres AS setelah dinyatakan melewati batas electoral vote pada Sabtu 7 November 2020. Biden meraih 279 electoral vote sementara Trump hanya 214. Raihan suara Biden bisa bertambah di Arizona proses penghitungan masih berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News