"Saya kecewa dengan apa yang terjadi pekan lalu," katanya memecah keheningan selama lima hari pasca insiden tersebut.
"Saya merasa sangat malu bahwa saat peristiwa tragis ini terjadi, ada gosip, serangan pribadi tidak beralasan, dan tuduhan palsu yang menyesatkan, tidak berdasar kepada saya," imbuhnya, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 11 Januari 2021.
Ia tidak mengatakan siapa yang dimaksud. Namun pekan lalu, Stephanie Winston Wolkoff, mantan teman Melania yang sempat menjadi asistennya, menulis sebuah editorial.
Dalam tulisannya, Wolkoff menuding Ibu Negara 'terlibat dalam penghancuran Amerika'.
Persahabatan keduanya berakhir setelah Wolkoff mengatakan Melania tidak membelanya usai muncul pertanyaan mengenai biaya pelantikan Trump. Wolkoff bekerja untuk mengatur perayaan untuk pelantikan Donald Trump pada 2017.
Baca juga: Joe Biden Tetapkan 'Amerika Bersatu' sebagai Tema Pelantikan
Rabu pekan lalu, para pendukung Trump menerobos gedung Capitol saat Kongres akan mengesahkan Joe Biden sebagai pemenang pemilihan umum November lalu. Trump masih enggan menerima kekalahan dalam pemilu tersebut.
Setelah berpidato dalam demo di dekat Gedung Putih, Trump mendorong para pendukungnya untuk terus berjuang. Kemudian para pendukungnya malah menyerbu Capitol.
Insiden ini menewaskan lima orang, termasuk satu petugas kepolisian Capitol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News