Popularitas Macron anjlok pada Maret ke tingkat yang tidak terlihat sejak awal 2019, akhir dari protes Rompi Kuning, menurut jajak pendapat bulanan oleh lembaga jajak pendapat Ifop.
Itu menunjukkan bahwa hanya 28 persen responden yang puas dengan administrasi Macron, 4 persen lebih sedikit dari bulan sebelumnya, sementara 70 persen tidak puas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dilansir dari Anadolu Agency, Minggu, 19 Maret 2023, jajak pendapat dilakukan pada 9-16 Maret ketika anggota parlemen Prancis sedang menegosiasikan 'reformasi pensiun'.
Reformasi pensiun itu nantinya akan menaikkan usia pensiun menurut undang-undang dari 62 menjadi 64 tahun.
Popularitas Macron telah turun 13 persen sejak pemilihannya kembali pada Mei 2022. Angka itu telah mencapai level terendah 23 persen pada Desember 2018, puncak protes Rompi Kuning.
Baca juga: Pemerintahan Macron Hadapi Mosi Tidak Percaya Terkait Reformasi Pensiun
Sementara itu, peringkat persetujuan Perdana Menteri Elisabeth Borne tetap tidak berubah di bulan Maret sebesar 29 perse. Ini masih merupakan tingkat popularitas terendahnya sejak menjabat pada bulan Mei.
Macron menggunakan Pasal 49.3 Konstitusi Prancis untuk mendorong melalui reformasi pensiun yang kontroversial tanpa pemungutan suara di Majelis Nasional, kamar parlemen kedua Prancis.
Sejak keputusan pemerintah untuk menggunakan Pasal 49.3 untuk mendorong reformasi pensiun, ribuan demonstran telah turun ke jalan di kota-kota di seluruh negeri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id