Kapal selam Titan yang hilang di Atlantik Utara. (OceanGate)
Kapal selam Titan yang hilang di Atlantik Utara. (OceanGate)

Ledakan Kapal Selam Wisata Titanic Disebut 'Bencana'

Medcom • 24 Juni 2023 08:06
Atlantik Utara: Penjaga pantai Amerika Serikat (AS), Laksamana Muda John Mauger, menyebut insiden dugaan ledakan kapal selam Titan yang telah hilang berhari-hari sebagai “bencana.” Hal ini lantaran insiden tersebut telah menewaskan sebanyak lima orang yang berada di dalamnya.
 
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, perusahaan pemilik kapal OceanGate meyakini bahwa lima anggota awak yang berada di dalam kapal selam telah meninggal. Kelimanya terdiri dari empat turis dan seorang CEO perusahaan.
 
"Kami sekarang yakin bahwa CEO kami Stockton Rush, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet, telah hilang," kata perusahaan , dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 23 Juni 2023. 

Diketahui, Dawood adalah seorang pengusaha Pakistan-Inggris dan Harding adalah miliarder Inggris. Sementara itu, Gargeolet, 77, adalah penjelajah Prancis.
 
"Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang berbagi semangat petualangan yang berbeda, dan hasrat yang mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia. Hati kami bersama lima jiwa ini dan setiap anggota keluarga mereka selama masa tragis ini," kata OceanGate. 
 
Kapal selam yang telah hilang kontak sejak hari Minggu di lepas pantai timur Kanada telah memicu pencarian besar-besaran yang mencakup agen AS dan Kanada serta bantuan internasional lainnya.
 
Mauger mengatakan pada hari Kamis bahwa kendaraan bawah air (ROV) yang dioperasikan dari jarak jauh telah menemukan puing-puing di dekat haluan Titanic. 
 
"Puing-puing itu konsisten dengan ledakan bencana kapal," ujarnya dalam konferensi pers. 
 
Mauger menambahkan bahwa ROV pertama kali menemukan kerucut ekor kapal selam sekitar 500 meter dari haluan Titanic. ROV kemudian pun menemukan lima puing-puing utama lainnya. 
 
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga. Saya hanya bisa membayangkan seperti apa ini bagi mereka. Dan saya berharap penemuan ini memberikan penghiburan selama masa sulit ini," tuturnya.
 
Mauger mengatakan, suara bawah laut sempat terdeteksi pada awal pekan ini. Hal ini pun menawarkan secercah harapan bagi kru yang tengah berupaya menemukan penumpang yang hilang. 
 
Seorang pejabat Angkatan Laut AS mengatakan bahwa peralatan pemantauan suara bawah air memang telah mendeteksi "anomali" tak lama setelah Titan hilang kotak. Namun, mereka mengindikasikan itu sebagai kemungkinan terjadinya ledakan.

Ekspedisi kapal selam dinilai berbahaya

Diketahui, perjalanan kapal selam untuk menjelajahi bangkai Titanic memakan biaya USD250.000 atau setara Rp 3,7 miliar per orang. Perjalanan pun dimulai dari St John's, Newfoundland sebelum menuju ke lokasi reruntuhan Titanic.
 
Seorang penjelajah veteran Titanic, Dik Barton, mengatakan bahwa ekspedisi kapal selam merupakan operasi yang berbahaya.
 
"Ini adalah tempat yang berbahaya untuk dikunjungi serta tidak ramah dan rentan konflik," kata Barton. 
 
"Dan keadaan di mana kapal ini menghilang sangat aneh,” lanjutnya. 
 
Sebelum perusahaan merilis pernyataannya yang mengonfirmasi kematian, Barton pun telah menegaskan "pentingnya” untuk menemukan kapal dan menyelidiki apa yang terjadi.
 
"Akan ada penyelidikan besar-besaran, dan saya yakin undang-undang dan peraturan (akan) menjadi lebih ketat dan lebih teliti," ucapnya.
 
Sementara itu, Mauger mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak pertanyaan seputar kronologi insiden ini. 
 
"Ini adalah sesuatu yang terjadi di bagian terpencil lautan dengan orang-orang dari beberapa negara berbeda di seluruh dunia," katanya. 
 
"Dan itu adalah kasus yang kompleks untuk diselesaikan, tetapi saya yakin bahwa pertanyaan-pertanyaan itu akan mulai dijawab,” sambung Mauger. 
 
Menteri Luar Negeri Inggris James menggambarkan kasus kematian kru kapal selam sebagai "tragis". Pihaknya mencatat bahwa tiga orang yang dinyatakan tewas tersebut berasal dari Inggris.
 
"Pemerintah Inggris sangat mendukung keluarga yang terkena dampak dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam," tulis Cleverly di Twitter.
 
Adapun keluarga dari Shahzada Dawood dan Suleman, mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis lalu. Mereka menyampaikan terima kasih kepada tim penyelamat atas upaya pencarian mereka.
 
"Kami benar-benar berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam operasi penyelamatan," kata keluarga korban. 
 
"Upaya mereka yang tak kenal lelah adalah sumber kekuatan bagi kami selama ini,” tuturnya. (Arfinna Erliencani)
 
Baca juga: Akhir Pencarian Kapal Selam Titan, Semua Awak Dinyatakan Tewas
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan