Pengungsi Ukraina menanti di perbatasan dekat Moldova, 1 Maret 2022. (Nikolay Doychinov/AFP / Getty)
Pengungsi Ukraina menanti di perbatasan dekat Moldova, 1 Maret 2022. (Nikolay Doychinov/AFP / Getty)

Rusia Bersedia Pulangkan Anak-Anak Ukraina Jika Diminta Orang Tua Mereka

Willy Haryono • 05 April 2023 13:19
Moskow: Komisaris hak-hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova, salah satu tokoh yang dicari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tindakan "deportasi" ilegal, mengatakan pada Selasa kemarin bahwa dirinya siap memulangkan anak-anak tersebut jika memang diminta keluarga mereka.
 
Ukraina menuduh Rusia telah "menculik" lebih dari 16.000 anak-anak sejak awal invasi pada Februari 2022.
 
Namun menurut Rusia, langkah tersebut justru diambil demi "menyelamatkan" anak-anak dari zona pertempuran. Moskow juga mengeklaim memiliki prosedur untuk mempersatukan kembali anak-anak Ukraina dengan keluarga mereka.

Bulan lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Lvova-Belova dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas "deportasi tidak sah" anak-anak Ukraina.
 
Dalam konferensi pers pada Selasa kemarin, Lvova-Belova mengaku dihubungi "perwakilan otoritas Ukraina mana pun" tentang anak-anak yang dideportasi sejak awal invasi. Ia mengatakan orang tua para anak-anak ini bisa saja menulis surat elektronik untuk mencari buah hati mereka.
 
"Tuliskan kepada saya untuk menemukan anak-anak Anda," kata Lvova-Belova, seperti dikutip dari laman The Globe Post, Rabu, 5 April 2023.
 
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan kantor Lvova-Belova pada Selasa kemarin, 16 anak dari sembilan keluarga telah dipersatukan kembali dengan kerabat mereka di Ukraina sejak 29 Maret. Ia menolak untuk menerbitkan daftar lengkap anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia.
 
Menurut laporan itu, 380 anak yatim piatu Ukraina telah ditempatkan di keluarga asuh di Rusia, termasuk 22 di bawah umur yang ditemukan telantar di Mariupol - sebuah kota pelabuhan yang hampir rata dengan tanah dan direbut pasukan Rusia tahun lalu.
 
Lvova-Belova mengatakan, anak-anak angkat itu diberi kewarganegaraan Rusia, namun kewarganegaraan Ukraina mereka tetap dipertahankan. Menurut Lvova-Belova, seorang remaja yang dibawa ke Rusia dari Mariupol telah dihentikan di perbatasan Belarusia saat dirinya mencoba pulang ke Ukraina.
 
Ia mengatakan remaja itu telah "dipancing kembali ke wilayah Ukraina dengan manipulasi dan ancaman." Kantor berita AFP tidak dapat memverifikasi keterangan ini.
 
Sejauh ini, Pemerintah Rusia menolak mematuhi surat perintah ICC yang dilayangkan kepada Putin dan Lvova-Belova.
 
Baca juga:  Perintah Penangkapan Putin oleh ICC Didasarkan atas Deportasi Anak-Anak Ukraina
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan