Invasi Rusia ke Ukraina memicu gelombang dukungan politik dan publik Finlandia untuk bergabung ke NATO. Terlebih, Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Rusia.
Keputusan Finlandia dan negara tetangganya, Swedia, untuk menjadi anggota NATO diprediksi akan semakin membuat Rusia geram. Pasalnya, Moskow pernah mengancam akan meningkatkan suplai nuklir di wilayah Baltik jika kedua negara itu bergabung ke NATO.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin menegaskan, negaranya perlu segera membuat keputusan mengenai keanggotaan NATO.
"Menurut saya, ini akan terjadi cukup cepat. Dalam hitungan minggu, bukan bulan," tuturnya, dilansir dari AFP.
Pekan lalu, 200 anggota parlemen Finlandia menerima laporan buku putih dari pemerintah yang menilai implikasi keanggotaan NATO di samping opsi keamanan lainnya, seperti peningkatan perjanjian pertahanan bilateral.
Laporan itu menekankan, tanpa keanggotaan NATO, Finlandia tidak memiliki jaminan keamanan meski mereka merupakan mitra dekat aliansi itu. Di sisi lain, keanggotaan akan turut membawa kewajiban bagi Finlandia dalam membantu negara-negara NATO lainnya.
Beberapa media Finlandia melaporkan bahwa setengah dari 200 anggota parlemen Finlandia mendukung keanggotaan NATO, dengan hanya sekitar 12 yang menentang. Sementara sejumlah anggota lain baru akan menentukan posisi setelah proses diskusi terperinci selesai dilakukan.
Baca: Rusia Peringatkan NATO Terkait Peningkatan Aktivitas Militer di Kutub Utara