"Pemerintah AS membantu warga negara dan anggota keluarga dekat mereka dengan dokumen perjalanan yang sah untuk berangkat dari (kota pelabuhan) Haifa melalui laut menuju Siprus (Selatan) pada 16 Oktober 2023," ujar keterangan Kedutaan Besar AS di Israel.
Pihak kedutaan menambahkan bahwa keberangkatan dimulai pukul 08.00 pagi waktu setempat dan warga negara AS harus tiba di terminal penumpang selambat-lambatnya pukul 09.00 (0600GMT).
"Keberangkatan akan dilakukan berdasarkan urutan kedatangan dan dengan ruang terbatas," tambah pihak kedutaan, seperti dikutip dari laman Anadolu Agency.
Langkah ini dilakukan ketika operasi darat Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza diperkirakan segera dimulai, meski Washington dilaporkan meminta Tel Aviv untuk menunda serangan tersebut sampai koridor kemanusiaan terbentuk.
Akhir pekan lalu, ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat secara dramatis, pasukan Israel melancarkan serangan militer berkelanjutan terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan kilt Hamas di wilayah Israel pada Sabtu pekan kemarin.
Konflik dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa melawan Israel, sebuah serangan mendadak multi-cabang termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan meningkatnya kekerasan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007. Israel juga serta memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza di jalur utara untuk segera mengungsi ke wilayah selatan.
Baca juga: Kemenkes Palestina: 70 Persen Warga Gaza Kehilangan Layanan Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News