"Posisi kami baru dapat diimplementasikan secara ketat dan eksklusif dengan pemahaman bahwa 'pembekuan' hulu ledak nuklir ini tidak dibarengi dengan permintaan tambahan dari Amerika Serikat," ucap Kemenlu Rusia, dilansir dari laman Xinhua pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Menurut Kemenlu Rusia, Moskow belum menerima respons resmi dari AS terkait proposal pembekuan hulu ledak nuklir yang diajukan langsung Presiden Vladimir Putin. Putin bersedia memperpanjang New START yang akan habis masa berlakunya pada 5 Februari 2021.
Dalam pernyataan resmi dari Kremlin, Rusia mengatakan jika AS menyepakati proposal Putin, maka waktu yang diperoleh dari perpanjangan New START dapat digunakan untuk menggelar negosiasi bilateral secara komprehensif mengenai pengendalian senjata nuklir dan isu-isu lainnya terkait stabilitas strategis.
Baca: Rusia Siap Diskusikan Senjata Hipersonik dengan AS
Washington dan Moskow menandatangani New Start pada 2019. Perjanjian ini mengatur batasan jumlah hulu ledak nuklir dan sistem peluncurnya. New START dipandang sebagai satu-satunya perjanjian tersisa terkait pengendalian nuklir antara AS dan Rusia.
New START dapat diperpanjang maksimal lima tahun dengan persetujuan kedua negara. Tanpa perpanjangan perjanjian, hulu ledak AS dan Rusia dapat ditambah atau dikurangi tanpa pengawasan untuk kali pertama sejak 1972.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News