Di wilayah Dnipropetrovsk, gubernur setempat melaporkan 'serangan musuh'. Ia mengatakan, pekerja evakuasi mencari warga yang terjebak di antara puing-puing bangunan.
Ukraina mengatakan, Rusia membunuh warga sipil di Kremenchuk. Namun, hal ini dibantah Moskow yang mengatakan, tujuan mereka adalah depot senjata terdekat, dan mengklaim gedung pusat belanja itu kosong.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gubernur regional Dnipropetrovsk Valentyn Reznychenko mengatakan, Rusia menembakkan enam rudal, tiga diantaranya ditembak jatuh. Infrastruktur kereta api dan perusahaan industri dihancurkan.
Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar terhadap pernyataan gubernur tersebut.
Sementara itu, serangan di Kremenchuk memicu gelombang kecaman global. Kerabat yang hilang berbaris di sebuah hotel di seberang jalan dari reruntuhan pusat perbelanjaan, di mana petugas penyelamat telah mendirikan pangkalan.
Orang dewasa dan anak-anak, beberapa menangis, menyalakan lilin dan meletakkan bunga sebagai penghormatan kepada orang mati.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan misilnya mengenai gudang senjata terdekat yang menyimpan senjata Barat, yang meledak, menyebabkan kobaran api yang menyebar ke mal terdekat.
"Kiev mengatakan, tidak ada sasaran militer di daerah itu," kata laporan AFP, Rabu, 29 Juni 2022.
Baca juga: Rusia: Serangan Berakhir saat Ukraina Letakkan Senjata
Rusia menggambarkan pusat perbelanjaan itu tidak terpakai dan kosong. Namun hal itu dibantah oleh kerabat korban tewas dan hilang, serta puluhan korban selamat yang terluka.
Ludmyla Mykhailets mengatakna, ia sedang belanja di sana bersama suaminya ketika serangan dilancarakan.
"Saya serasa terbang dan serpihan bangunan menghantam seluruh tubuh saya," katanya sembari dalam perawatan di rumah sakit.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Moskow sebagai 'negara teroris'. Namun Rusia tetap membantah sengaja menargetkan warga sipil dalam perang yang telah menewaskan ribuan orang dan mengusir jutaan orang dari rumah mereka.