Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB seputar isu Palestina di New York, AS, 26 Oktober 2023. (X / Menlu_RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB seputar isu Palestina di New York, AS, 26 Oktober 2023. (X / Menlu_RI)

Tiga Plus Satu Langkah Konkret RI untuk Gaza, Apa Saja Itu?

Marcheilla Ariesta • 27 Oktober 2023 07:30
New York: Indonesia mendesak Sidang Majelis Umum PBB (SMU PBB) untuk bertindak atas perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan orang. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, dunia seolah menolak melihat kenyataan terjadinya perang di Gaza.
 
Ia mengungkapkan kekecewaan terhadap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang dinilai gagal mengambil langkah yang diperlukan. Namun, ia berharap SMU PBB dapat bertindak.
 
Karena itu, dalam pertemuan darurat Sidang Majelis Umum PBB di New York, Menlu Retno menyampaikan tiga plus satu langkah konkret yang mendesak dilakukan. "Pertama, menghentikan agresi untuk mencegah terus berjatuhannya korban sipil,” tegasnya.

Menurut Menlu Retno, SMU PBB harus mendesak segera dilakukan gencatan senjata yang bisa bertahan lama dan dipatuhi. PBB juga harus bisa mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.
 
"Untuk itu, SMU PBB harus meminta pertanggungjawaban terhadap Israel, termasuk dengan membentuk komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki serangan Israel terhadap rumah sakit dan tempat ibadah dan pengusiran masal warga sipil di Gaza," ujarnya.
 
Kedua, memastikan akses bantuan kemanusiaan dan perlindungan warga sipil. Indonesia mendesak SMU PBB dan Badan-Badan PBB yang relevan untuk meningkatkan upaya penyediaan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.
 
Menlu Retno mengatakan, upaya bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PBB dan negara-negara kunci juga harus didukung. Melihat besarnya kerusakan yang ditimbulkan, bantuan yang ada saat ini masih jauh dari cukup.
 
"Oleh karena itu SMU PBB harus mendesak pengiriman segera bantuan kemanusiaan yang lancar dan berkelanjutan. Indonesia akan meningkatkan tiga kali lipat kontribusi suka rela melalui UNWRA dan menyerukan komunitas internasional untuk mendukung UNWRA. Indonesia juga berkomitmen mengirim bantuan kemanusiaan,” kata dia.

Akar Konflik Israel-Palestina

Ketiga, menolak pemindahan secara paksa warga sipil di Gaza. Seruan Israel untuk pergi dari Gaza utara memperparah kondisi mereka yang rumahnya telah dihancurkan dan akses terhadap listrik, gas, bahan bakar dan air dibatasi.
 
"Ini adalah kejahatan kemanusiaan. SMU PBB harus mendesak dihentikannya perintah evakuasi oleh Israel. Warga sipil, khususnya anak-anak, harus dilindungi dan diberikan ruang gerak yang aman," tegas Retno.
 
Sementara itu, plus satunya adalah mengatasi akar masalah konflik Israel-Palestina. Menlu Retno menegaskan, perdamaian tidak akan tercipta sebelum akar konflik diatasi.
 
Untuk itu, sambungnya, proses perdamaian untuk mewujudkan solusi dua-negara harus dimulai kembali. Upaya sistematis Israel untuk membuat negosiasi jadi tidak relevan harus dihentikan.
 
"Jangan sampai rakyat Palestina tidak lagi memiliki pilihan selain menerima ketidakadilan seumur hidup mereka. Menjadi tugas kita untuk menghentikan ketidakadilan ini," ucap Menlu Retno.
 
"Indonesia siap dan akan menjalankan perannya. Indonesia akan terus Bersama rakyat Palestina," ungkapnya.
 
Menlu Retno juga mengajak para peserta Sidang Umum PBB untuk dapat mengadopsi draft resolusi SMU PBB mengenai Palestina (General Assembly Draft Resolution, 10th Emergency Special Session).
 
Baca juga: Indonesia Desak PBB Selidiki Serangan Israel ke Fasilitas Umum di Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan