Menurut Orban, sikap Trump tersebut justru dapat mempercepat berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung selama dua tahun.
Orban, seorang pemimpin nasional Hongaria, telah bertemu Trump di Florida pada Jumat pekan lalu.
"Dia tidak akan memberikan satu sen pun untuk perang Ukraina-Rusia, dan oleh karena itu perang akan berakhir," kata Orban kepada saluran televisi pemerintah pada Minggu malam.
"Jelas sekali bahwa Ukraina tidak dapat berdiri sendiri," sambungnya.
"Jika Amerika tidak memberikan uang dan senjata, dan juga Eropa, maka perang ini akan berakhir. Dan jika Amerika tidak memberikan uang maka Eropa tidak mampu membiayai perang ini sendiri, dan perang akan berakhir," tutur Orban, mengutip dari laman The Age, Selasa, 12 Maret 2024.
Selama ini Orban menolak mengirim senjata ke Kyiv dan tetap menjaga hubungan ekonomi yang erat dengan Moskow sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 2022. Dia terakhir kali bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Oktober lalu di Tiongkok, meski ada upaya Uni Eropa untuk mengisolasi Moskow.
Kekhawatiran Eropa
Orban mengatakan perdamaian di Eropa harus dicapai lewat diakhirinya perang Rusia-Ukraina, dan "dia (Trump) mampu melakukan hal itu."Senin kemarin, akun resmi Orban di media sosial X mengunggah video yang membesar-besarkan pencapaian Trump, memuji rencana bersama AS dan Hongaria jika ia terpilih kembali sebagai presiden. Dalam video itu disebutkan bahwa Hongaria dan komunitas global "akan menjadi lebih baik" jika "presiden Donald Trump kembali ke berkuasa."
Sebuah pernyataan dari tim kampanye Trump tidak menyebutkan Ukraina, dan mengatakan bahwa kedua pemimpin hanya membahas masalah-masalah seputar AS dan Hongaria, termasuk keamanan perbatasan masing-masing.
Para pemimpin Eropa telah lama khawatir bahwa kembalinya Trump ke kursi kepresidenan dapat berujung pada berkurangnya dukungan Washington terhadap Ukraina dan aliansi militer NATO.
Kremlin mengatakan mereka telah melihat pernyataan Orban. "Kami sudah melihatnya, tapi kami tidak bisa berkata apa-apa, karena tidak ada rincian yang diberikan dan tidak jelas rencana seperti apa yang akan dilakukan," sebut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada awak media.
Baca juga: Lebih Mudah Diprediksi, Putin Lebih Pilih Biden sebagai Presiden AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News