Belakangan, kabar ini kembali ramai dibicarakan warganet karena video tepuk tangan meriah untuk Gilbert beredar dan dibagikan banyak orang di media sosial.
Para penonton juga memberikan tepuk tangan meriah kepada semua organisasi yang berkontribusi dalam perang melawan Covid-19 di Inggris. Namun tepuk tangan terkeras diberikan untuk Gilbert dan juga jajaran staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).
Panitia mengatakan bahwa turnamen Wimbledon dapat tetap berlaksana tahun ini berkat usaha keras para ilmuwan, tenaga kesehatan, dan pakar medis lainnya. Di awal turnamen, Gilbert dan beberapa tokoh lainnya diundang untuk duduk di area kehormatan lapangan Centre Court, yakni Royal Box.
"Hari ini ada sejumlah tokoh yang telah mengembangkan vaksin anti-Covid," ucap panitia turnamen, yang diikuti tepuk tangan meriah para penonton.
Suara tepuk tangan semakin meriah saat para penonton mulai berdiri. Duduk di Royal Box, Gilbert terlihat tersenyum. Video tersebut direkam dan diunggah oleh akun resmi Wimbledon di Twitter.
"Hari pembukaan yang berbeda. Momen istimewa berlangsung saat kami mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah menjalankan peran penting dalam merespons Covid-19," tulis akun Wimbledon.
Selain Wimbledon, turnamen Grand Slam juga berencana mengundang beberapa tokoh yang dinilai berperan penting dalam perang melawan Covid-19. Nantinya, mereka juga akan diundang dan dipersilakan duduk di Royal Box.
Panitia Grand Slam belum mengumumkan siapa-siapa saja yang nanti akan diundang sebagai tamu kehormatan.
Indra Rudiansyah
Sementara itu, vaksin Oxford/AstraZeneca telah digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Dari jajaran ilmuwan dan individu yang mengembangkan vaksin tersebut, salah satunya adalah mahasiswa asal Indonesia, Indra Rudiansyah.
Pria 28 tahun itu bergabung dengan tim Jenner Institute Uni of Oxford dan membantu uji klinis vaksin AstraZeneca.
"Saya tentunya sangat bangga bisa tergabung dalam tim untuk uji klinis vaksin covid-19 ini, meskipun ini bukan penelitian utama untuk thesis saya," ujar Indra dalam keterangan yang dikutip dari Antara.
Indra, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S3 D.Phil in Clinical Medicine, Jenner Institute, mengatakan bahwa pengembangan vaksin AstraZeneca sejak 20 Januari 2020.
Lulusan S1 Mikrobiologi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengungkapkan, ada tantangan tersendiri dalam bekerja bersama tim pengembang vaksin AstraZeneca. Ia menyebut proses pengembangan vaksin berlangsung sangat cepat, hanya dengan enam bulan sudah menghasilkan data uji preklinis dan inisial data untuk keamanan dan immunogenisitas di tubuh manusia.
"Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan ini," ujar Indra.
Baca: Mahasiswa Indonesia Ikut Teliti Vaksin Covid-19 di Oxford
Vaksin Slank untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News