Beberapa negara lain, seperti Israel dan Jerman juga telah memberikan suntikan ketiga untuk menghindari krisis lain karena varian Delta yang sangat menular.
Baca: 50 Persen dari Populasi Amerika Serikat Sudah Divaksin Covid-19.
"FDA telah mengotorisasi penggunaan darurat vaksin untuk dosis tambahan pada individu tertentu, khususnya untuk penerima transplantasi organ padat atau mereka yang didiagnosis dengan kondisi yang dianggap memiliki tingkat immunocompromise yang setara," kata pejabat kesehatan AS.
Dilansir dari Washington Post, Jumat, 13 Agustus 2021, para ilmuwan masih terbagi atas penggunaan booster vaksin covid-19 secara luas. Menurut mereka, manfaat booster masih belum ditentukan dan efektivitas vaksin juga masih cukup baik walaupun menurun setelah enam bulan penyuntikkan dosis kedua.
Pfizer mengatakan, kemanjuran vaksin yang dikembangkannya dengan BioNTech menurun seiring waktu. Moderna juga mengatakan, melihat kebutuhan akhirnya untuk dosis booster, terutama karena varian Delta telah menyebabkan infeksi pada orang yang divaksinasi lengkap.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menyerukan moratorium suntikan ketiga vaksin covid-19 karena masih banyak negara yang belum mendapatkannya. Moratorium diminta setidaknya hingga akhir September.
Akibat varian Delta, kasus virus korona di AS kembali melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari enam bulan terakhir. Pemerintah berpikir, mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah mungkin tidak cukup terlindungi oleh vaksin covid-19.
Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS akan bertemu pada hari ini untuk membahas kelayakan individu dengan gangguan kekebalan yang dapat menerima dosis penguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News