WHO./AFP
WHO./AFP

WHO Minta Upaya Vaksinasi di Eropa Miliki Target yang Jelas

Marcheilla Ariesta • 13 November 2021 21:26
Jenewa: Ketika kasus Covid-19 kembali merebak di Eropa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan upaya vaksinasi di Benua Biru harus terukur dan memiliki target. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus ingin memastikan semua kelompok yang paling rentan di seluruh dunia mendapat suntikan vaksin Covid-19.
 
Badan kesehatan PBB itu mengatakan, Eropa sekali lag berada di pusat pandemi. Benua ini mencatat hampir dua juta kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.
 
"Angka itu adalah yang paling banyak dalam satu minggu di kawasan itu sejak pandemi dimulai," kata Tedros, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu, 13 November 2021.

Tetapi ketika negara-negara berebut untuk mengendalikan penularan dengan memberlakukan kembali pembatasan atau meluncurkan lebih banyak vaksin dan booster, WHO mengatakan sangat penting untuk memastikan suntikan itu diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan, baik di benua tersebut maupun sekitarnya.
 
Baca juga: WHO Segera Tetapkan Panduan Obat Covid-19
 
"Ini bukan hanya tentang berapa banyak orang yang divaksinasi. Ini tentang siapa yang divaksinasi," serunya.
 
"Tidak masuk akal untuk memberikan booster kepada orang dewasa yang sehat, atau memvaksinasi anak-anak, ketika petugas kesehatan, orang tua dan kelompok berisiko tinggi lainnya di seluruh dunia masih menunggu dosis pertama mereka," lanjut Tedros.
 
Saat ini, semakin banyak negara di dunia yang telah meluncurkan skema pemberian vaksin dosis booster untuk populasi mereka yang sudah divaksinasi penuh. Padahal, sudah ada seruan berulang dari WHO untuk moratorium booster vaksin hingga akhir tahun, sampai semua kelompok rentan di dunia menerima vaksinasi lengkap.
 
"Setiap harinya, pemberian vaksin booster di level global enam kali lebih tinggi ketimbang penyuntikan vaksin dosis utama di negara-negara berpenghasilan rendah," ungkapnya.
 
"Ini adalah skandal yang harus dihentikan sekarang," tutur Tedros.
 
Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan mengatakan, upaya lebih terarah juga diperlukan di negara kaya yang memiliki cukup pasokan vaksin. "Masih banyak orang di negara-negara tersebut menolak untuk mendapatkan vaksinasi," ujarnya.
 
Dia menunjukkan bahwa di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang luas dan tinggi, peningkatan kasus Covid-19 tidak akan menyebabkan lebih banyak rawat inap dan kematian. Pasalnya, lanjut Ryan, vaksin sangat efektif melindungi diri terhadap gejala-gejala parah.
 
Tetapi dia memperingatkan bahwa, bahkan di negara-negara yang tingkat vaksinasinya secara keseluruhan tinggi, sistem kesehatan dapat dengan cepat berada di bawah tekanan jika kantong-kantong populasi rentan yang signifikan tidak divaksinasi.
 
"Jika Anda berada di Eropa sekarang, di mana tingkat penularannya intens, dan Anda berada dalam risiko tinggi kelompok rentan atau orang yang lebih tua dan Anda tidak divaksinasi, pilihan terbaik Anda adalah mendapatkan vaksinasi," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan