Presiden AS Joe Biden saat tiba di halaman Gedung Putih di Washington, 14 Agustus 2023. (Kent Nishimura / AFP)
Presiden AS Joe Biden saat tiba di halaman Gedung Putih di Washington, 14 Agustus 2023. (Kent Nishimura / AFP)

Biden Dikritik Lamban Respons Kebakaran Hutan Hawaii yang Tewaskan 99 Orang

Marcheilla Ariesta • 15 Agustus 2023 18:14
Lahaina: Respon dari Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, terhadap kebakaran hutan di Hawaii mendapat kritik karena dianggap terlalu lambat. Jumlah korban tewas dalam kebakaran hutan di Lahaina, Maui, terus bertambah hingga mencapai 99 orang.
 
Namun, hingga saat ini, Biden belum menunjukkan niat untuk mengunjungi Hawaii yang terkena dampak parah dari kebakaran hutan tersebut.
 
Selama akhir pekan, Biden berkali-kali ditanya oleh para jurnalis mengenai kebakaran besar yang melanda Maui, menghancurkan kota bersejarah Lahaina, dan meninggalkan kerusakan serta kematian di sejumlah titik.

Setelah menghabiskan waktu beberapa jam di pantai Delaware sepanjang akhir pekan, Biden ditanya mengenai perkembangan terbaru di Hawaii. Namun, ia jawabannya hanya singkat, "Tidak ada komentar." Respons pendek ini menimbulkan kemarahan di kalangan lawan politik Negeri Paman Sam.
 
Gubernur Hawaii, Josh Green, mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan telah mencapai 99 orang hari Selasa ini, 15 Agustus 2023.
 
"Jumlah korban bisa terus bertambah sekitar 10 hingga 20 orang per hari seiring berlanjutnya pencarian," ungkapnya seperti dilaporkan oleh The Independent.
 
Selain itu, Green juga menjelaskan alasan lain di balik perkiraannya, yaitu masih banyanya korban hilang di kisaran angka 1.000.

Penjarahan dan spekulan

Beberapa masalah baru muncul di Hawaii sekitar seminggu setelah kebakaran hutan yang dahsyat melanda beberapa wilayah di negara bagian AS tersebut, terutama di kota Lahaina. Dua masalah yang mencolok adalah tindak penjarahan dan aktivitas para spekulan.
 
Sejumlah penduduk Hawaii yang membutuhkan bahan bakar dan beragam kebutuhan pokok lainnya telah menjarah sejumlah toko di Lahaina.
 
Bryan Sizemore, seorang nelayan berusia 48 tahun yang tinggal di Maui selama hampir 20 tahun, mengaku terpaksa menodongkan senjata api untuk mengusir para penjarah dari tokonya.
 
"Perahu saya rusak akibat kebakaran, tetapi entah bagaimana usaha saya tetap bertahan. Namun, ada sekelompok orang yang berusaha menjarah bensin," ungkap Sizemore.
 
"Mereka melubangi tangki bensin dan mengambilnya sampai habis," lanjut Sizemore.
 
Tindak penjarahan ini terjadi ketika masyarakat Hawaii sedang berjuang keras membangun kembali rumah dan usaha mereka setelah kebakaran hutan mematikan melanda pekan sebelumnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan