Sejumlah warga Hawaii yang membutuhkan bahan bakar serta berbagai barang lainnya menyerbu sejumlah toko di Lahaina,
Nelayan berusia 48 tahun, Bryan Sizemore, yang telah tinggal di Maui selama hampir 20 tahun, mengaku harus mengacungkan senjata api untuk mengusir para penjarah dari tokonya.
"Perahu saya rusak akibat kobaran api, tetapi bisnis saya entah bagaimana masih bertahan. Tapi ada sekelompok penjarah yang ingin mencuri bensin," sebut Sizemore.
"Mereka melubangi tangki bensin dan mengambilnya hingga kering tak bersisa," lanjutnya, dilansir dari NBC News, Selasa, 15 Agustus 2023.
Penjarahan terjadi di saat masyarakat Hawaii bekerja keras untuk membangun kembali rumah dan tempat usaha mereka usai kebakaran hutan mematikan terjadi pekan kemarin.
Kebakaran paling mematikan
Setidaknya 96 orang tewas dalam kebakaran hutan di Hawaii, yang juga telah menghancurkan banyak bangunan penting di salah satu negara bagian di AS itu.Kobaran api membuat ratusan keluarga telantar, dan disebut-sebut sebagai yang paling mematikan dalam sejarah modern Negeri Paman Sam. Kebakaran Hawaii bahkan lebih parah dari Kebakaran Kamp 2018 di California yang menelan 85 korban jiwa.
Gubernur Hawaii Josh Green mengestimasi total kerugian akibat kebakaran di wilayahnya mencapai USD6 miliar.
Para turis telah dievakuasi dari area terdampak kebakaran di Hawaii, dan pencarian orang hilang terus berlanjut. Beberapa warga Hawaii merasa tak dipedulikan pemerintah dan harus mengurus diri mereka sendiri.
"Jangan pergi ke Lahaina sambil berpikir bahwa Anda akan mendapat makan, karena tidak ada apa-apa di sana," kata Cassidy Keilieha, yang berada di pusat donasi War Memorial Complex di Wailuku.
"Semua toko kosong. Sudah tak ada apa-apa lagi," sambungnya.
Menurut Sizemore, para penjarah adalah "orang-orang acak yang mencoba menyeberangi pulau ke tempat yang mereka pikir akan ada lebih banyak bantuan."
Pencarian korban
Ketika ditanya tentang laporan penjarahan, Kepala Kepolisian Kabupaten Maui John Pelletier mengatakan bahwa, "warga Hawaii adalah orang paling luar biasa, baik hati, dan penyayang."Tapi korban kebakaran Maui mengatakan mereka mendapat telepon dari investor real estate yang ingin membeli dari apa yang tersisa dari pulau rumah dan properti mereka.
Mengaku geram atas praktik spekulan seperti itu, warga bernama Tiare Lawrence berbicara kepada Katy Tur MSNBC pada hari Senin: "Lahaina tidak untuk dijual," tegasnya.
Jumlah korban tewas kebakaran hutan di Hawaii terus meningkat, dan polisi terus menelusuri puing-puing bangunan di Lahaina dengan anjing pelacak.
"Saya sudah melihat puluhan jenazah, dan saat saya pikir semuanya berakhir, ternyata masih ada lebih banyak kematian," kata Sizemore.
Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) Deanne Criswell menolak berspekulasi tentang berapa banyak lagi korban tewas yang mungkin ditemukan di lapangan.
"Anjing-anjing pelacak hanya bisa bekerja dalam waktu singkat karena suhu lapangan yang panas," katanya, dalam telekonferensi video dari Hawaii.
"Ada juga hotspot kebakaran. Petugas pemadam kebakaran telah membantu mendinginkan area agar anjing pelacak bisa leluasa pergi ke sana," sambung Criswell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News