Julian Khater, 32, yang mengaku bersalah telah menggunakan semprotan merica terhadap polisi bernama Brian Sicknick dan dua aparat lainnya, mengatakan kepada Hakim Distrik AS Thomas Hogan bahwa tindakan gegabah yang ia lakukan hari itu bukan sifat alaminya. Ia mengaku sempat berharap tidak pernah melakukan hal seperti itu.
"Saya telah mengambil setiap kesempatan yang saya bisa untuk memperbaiki diri saya sebagai pribadi," kata Khater, yang muncul di pengadilan dengan pakaian oranye.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Apa yang terjadi pada 6 Januari - tidak ada kata-kata untuk itu. Saya harap saya bisa menariknya kembali," sambung dia, mengutip dari laman Malay Mail, Sabtu, 28 Januari 2023.
George Tanios, 41, dari Morgantown, Virginia Barat, yang melakukan perjalanan ke Washington dengan Khater dan memasok bahan kimia yang digunakan Khater, dijatuhi hukuman pada sidang yang sama pada Jumat kemarin. Tanios mengaku bersalah tahun lalu atas tuduhan pelanggaran ringan atas perilaku tidak tertib di gedung Capitol AS.
Khater juga diperintahkan membayar denda USD10.000, sementara Tanios dihukum menjalani pekerjaan masyarakat selama 100 jam dan menggunakan sisa dana pembelaan hukum daringnya untuk membayar denda.
Sicknick, 42, meninggal dunia karena stroke satu hari usai kerusuhan 6 Januari. Meski pemeriksa medis, Francisco J. Diaz, mengaitkan kematian Sicknick dengan penyebab alamiah, ia mengatakan kepada Washington Post bahwa dirinya juga yakin "semua yang terjadi" pada 6 Januari 2021 turut berperan dalam kematian sang polisi.
Puluhan polisi Capitol berseragam dan berpakaian preman menghadiri sidang vonis pada hari Jumat kemarin, yang berlangsung lebih dari empat jam. Salah satu orang yang hadir meninggalkan paket kecil tisu untuk digunakan polisi selama sidang yang sarat emosi tersebut.
Baca juga: Dalangnya Belum Ketemu, FBI Tingkatkan Hadiah Jadi Rp7,8 M untuk Cari Pelaku Kerusuhan Capitol
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id