"Virus ini terus menyebar," kata Biden kepada awak media di Gedung Putih, beberapa saat sebelum menandatangani perintah eksekutif mengenai bantuan makanan dan bantuan tunai untuk warga AS.
"Saat ini ada 400 ribu kematian (pasien covid-19), dan kemungkinan akan terus melonjak hingga melewati 600 ribu," lanjutnya, dikutip dari laman CGTN pada Sabtu, 23 Januari 2021.
"Banyak keluarga kelaparan. Orang-orang terancam diusir dari tempat tinggal mereka. Tingkat pengangguran meningkat lagi. Kita harus bertindak sekarang juga," tegas Biden.
Baca: Biden Perluas Tunjangan Covid-19 bagi Warga AS
Biden menambahkan, dirinya ingin segera bekerja bersama Partai Demokrat dan juga Republik di Kongres AS dalam mempercepat bantuan untuk seluruh masyarakat AS yang menderita di tengah pandemi covid-19.
Berdasarkan data Johns Hopkins University hingga Sabtu ini, AS mencatat hampir 25 juta kasus covidd-19 dan lebih dari 413 ribu kematian.
Dalam dua pekan terakhir, kasus covid-19 di AS turun 21 persen, berdasarkan laporan New York Times. Namun varian baru covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris kini memicu kekhawatiran akan adanya gelombang ketiga di AS.
Rencana ekonomi Biden senilai USD1,9 triliun menganggarkan lebih dari USD400 miliar untuk menangani pandemi, yang juga meliputi pendanaan bagi usaha kecil dan bantuan tunai untuk masyarakat AS.
Namun Kongres, yang sudah mengesahkan dua undang-undang stimulus ekonomi, terkesan enggan. Partai Demokrat hanya unggul tipis di level Dewan Perwakilan Rakyat, dan keunggulannya jauh lebih kecil lagi di Senat.
Selain mendorong rencana ekonomi, Biden juga meminta Senat untuk mempercepat pengesahan jajaran tokoh kabinetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News